Jumat, 10 Februari 2012

Stretegi Peningkatan PAD


Pemerintah Kabupaten Sambas memiliki peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah berlipat ganda. Hal ini sesuai kajian dua Advisor Ir H Burhanuddin A Rasyid, Prof Dr Nawawi Lubis dan Prof Dr Iyan atau yang akrab disapa Mr Zek saat mempresentasikan laporan pendahuluan kajian peningkatan PAD Kab Sambas di Aula Bappeda Sambas, Selasa (23/6) lalu.

 Pertemuan itu dipimpin langsung Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, didampingi Kepala Bappeda Sambas. Para undangan terdiri dari unsur pejabat Eselon II dan III termasuk para Camat Sekabupaten Sambas.  Dalam presentasinya, Prof Dr Nawawi mengupas tuntas hasil kajiannya beberapa bulan terakhir mengenai Potensi Bumi Terigas ini. Diantaranya potensi ekonomi hingga potensi lokasi Kabupaten Sambas.

 Peneliti sekaligus salah satu dosen Universitas Sumatera Utara ini memaparkan peluang daerah ini guna peningkatan PAD. Ditegaskannya, kondisi Kabupaten Sambas yang banyak terhubung sungai menjadi salah satu peluang bagus. ”Hanya saja memang hal ini masih belum menjadi perhatian kita,” ujar dia.

Di Eropa, sungai menjadi daya tarik tersendiri. Jelas Nawawi, jika mampu dioptimalkan, sungai pasti bisa menjadi jalur transportasi layaknya di Eropa. ”Dengan potensi alamnya saja, Kabupaten Sambas ini membuat saya terheran-heran dan kagum. Betapa besarnya peluang PAD yang dapat diperoleh,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu dilakukan dialog guna mendapatkan masukan dan saran mengenai data atau kajian yang dipaparkan Prof Dr Nawawi. Skenario dan upaya pengembangan yang diusung kedua profesor itu diantaranya memaksimalkan peran investasi dan pinjaman menggunakan dan kemampuan akumulasi modal. Alternatif lain lanjut dia dengan pengembangan kawasan implementasi rencana pembangunan. ”Kawasan Kota Kabupaten sebagai kota bersejarah secara tradisional dengan nilai lokal, kawasan pelabuhan merbau digunakan untuk pengembangan perekonomian rakyat berbasis marine industri dan kawasan pinggiran sungai yang secara tradisional adalah jalur transportasi mengembangkan perekonomian rakyat berbasis industri sungai,” papar dia.

Dalam kajiannya itu, profesor juga memetakan beberapa indikator masalah dan ancaman terhadap kabupaten. Menurutnya, pengembangan perbatasan terutama aruk dan paloh menjadi salah satu jawaban penting mengenai peningkatan PAD. ”Memang akhirnya kita memerlukan investor sebagai bagian dari mewujudkan ini. Tinggal kita lagi menyisiati bagaimana membuat regulasi agar pemasukan bagi Pemda lebih optimal. Dan harus ditunjang pembangunan infrastruktur daerah,”
ingatnya. Minimal lanjut Nawawi bagaimana invest yang kecil tapi hasil maksimal. Agar jangan sampai pemda malah merugi, karena disebutkannya banyak pemerintahan yang kurang mengerti perbedaan modal dan keuntungan yang sebenarnya. (Media Burhanuddin Center)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar