Jumat, 10 Februari 2012

Bupati Sambas Tamu Pertama Border Biawak


Sambas –Kerajaan Malaysia memberikan penghormatan bagi Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, sebagai penandatangan buku tamu pertama memasuki Border Biawak, Malaysia. Acara tersebut sekaligus menandai beroperasinya Border Aruk-Biawak, yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian kedua negara.

“Penandatanganan perdana ini sebagai penghargaan dari Kerajaan Malaysia atas kerjasama pengoperasian Border Aruk-Biawak pada acara majelis beroperasinya kedua border tersebut,” kata Zulkifli SP, Kabag Humas, PDE dan Sandi Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas kepada Equator, Jumat (7/1) kemarin.

Zulkifli menjelaskan, Bupati Sambas memiliki hubungan baik dengan beberapa pejabat di Kerajaan Malaysia. Selama kepemimpinannya, Burhanuddin tidak henti-hentinya melakukan lobi dan komunikasi langsung dengan pihak Kerajaan Malaysia, termasuk pemerintah pusat. Selain itu, dukungan masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu terwujudnya beroperasinya pintu batas antarnegara tersebut. “Inilah salah satu dampak yang mempercepat proses beroperasinya Border Aruk-Biawak,” tegas Zulkifli.

Dibukanya pintu lintas batas antar negara tentu menguntungkan kedua negara, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, Pos Lintas Batas (PLB) berperan penting mengurangi kasus trafficking maupun perdagangan ilegal yang dapat merugikan kedua negara. “Justru dibukanya border ini akan mempermudah arus lintasan barang dan manusia. Inilah yang kita harapkan, mampu menekan tindakan ilegal, karena kita sudah memiliki pintu lintas batas yang resmi,” imbau Zulkifli.

Atas nama Pemkab Sambas, Zulkifli mengimbau masyarakat Kabupaten Sambas yang akan bepergian ke luar negeri melalui PLB Aruk-Biawak menggunakan paspor. Jangan sampai ingatnya, masih ada warga yang menggunakan jalan lintas tidak resmi dan berbahaya, karena lintasan antar negara merupakan lintasan internasional. Jika terjadi masalah akan berdampak buruk terhadap pemerintah Indonesia, khususnya Kabupaten Sambas. “Ini yang harus kita jaga bersama. Bila perlu kita saling mengawasi dan saling menjaga keamanan di wilayah perbatasan,” ajaknya. (edo/Harian Equator: Sabtu, 8 Januari 2011) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar