Sabtu, 11 Februari 2012

Buka Daerah Terisolir


GALING--Kedatangan Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid pada kunjungan kerjanya ke Desa Sagu Kecamatan Galing Selasa kemarin, 26 Oktober 2010 disambut antusias,hal ini tidak disia-siakan warga untuk  berdialog langsung dengan pemimpinnya.  Banyaknya warga yang ingin bertanya di sambut baik oleh Bupati yang pada kunkernya kali ini didampingi Wakil Bupati Sambas dr H Juliarti Djuhardi Alwi MPH .

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya selain meninjau pembangunan Desa Sagu, orang nomor satu di Kabupaten Sambas ini membuka kesempatan warga untuk bertanya jawab dan memberi masukan demi pembangunan Sambas. Pada  sambutannya Bupati mengatakan pelebaran drainase di desa Sagu salah satunya untuk kemajuan perekonomian desa. “Jika nanti border dibuka, masyarakat Sambas tidak terkecuali di Kecamatan Galing harus membuka peluang ini dengan baik sebab akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat”. ujarnya

Bupati yang telah menjabat dua periode ini juga mengatakan kota Galing harus bersih dan penataannya bagus terutama di sekitar pasar, salah satunya dengan membuat parit. “ Pasar yang bersih akan berdampak positif sebab nantinya banyak yang akan belanja di sini, tentu saja hal ini akan membuat pergerakan ekonomi di Galing meningkat”. Paparnya.

Bupati juga berharap anak-anak mengutamakan pendidikan demi kemajuan Kabupaten Sambas. “ Anak-anak di Galing harus sekolah  sampai tingkat tinggi agar nantinya dapat membangun kota Sambas, maju tidaknya Sambas tidak hanya ditangan bapak-bapak saja tetapi juga ibu-ibu, maka mari kita bersama-sama membangun kota Sambas” ajaknya dihadapan Camat Galing, ibu-ibu PKK desa, Kepala Kampung, pemuka agama dan masyarakat Galing.

Pada sesi tanya jawab warga  Desa Sagu sangat antusias bertanya pada Bupati Sambas. Salah satunya dari tenaga pendidik yang mempunyai masukan agar kedepannya Dinas Pendidikan mewajibkan siswa yang mendaftar sekolah dasar (SD) memiliki  akte kelahiran sebab ini sangat penting untuk ijazah kelulusan yang harus sesuai dengan akte.  “ Selain itu kami memiliki permasalahan di tenaga pengajar, dimana setengah dari tenaga pengajar di sini masih honor, kami mohon tenaga pengajar di tambah  dan pemerataan prasarana pendidikan selain itu jalan yang rusak juga berdampak pada kehadiran siswa” ungkapnya.

Wakil Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH, dalam kesempatannya menjawab pertanyaan dari tenaga pengajar dan mengatakan ada dua point yang akan disampaikankan. Yang pertama bahwa masyarakat sudah paham dengan program pemerintah dan kedua masyarakat sudah tahu akan pentingnya sekolah. Dari hal ini  ada saling keterkaitan, bahwa setiap anak wajib memiliki akte kelahiran. Ini sangat penting ,anak yang tidak memiliki akte kelahiran kedepannya akan menghambat kemajuannya.   “Mulai saat ini setiap orangtua harus membuatkan akte kelahiran anaknya, mumpung saat ini masih gratis sebab tidak lama lagi pembuatan akte akan dikenai tarif yang tinggi” ujarnya.

Wabup juga mengatakan akan segera menindaklanjuti saran ini dengan membuat surat edaran ke Dinas Pendidikan mengenai penyertaan akte bagi siswa yang akan masuk sekolah . Sedang pada keluhan tenaga pengajar ia mengatakan Pemda tidak akan lepas perhatian terhadap guru “ Pada prinsipnya kami paham akan kondisi tenaga pengajar di sini, kami  akan menyiapkan tenaga pengajar untuk kemajuan pendidikan di kab Sambas” papar dokter ramah lulusan Universitas Brawijaya Malang ini. (Media Burhanuddin Center)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar