Senin, 20 Februari 2012
Minggu, 19 Februari 2012
Jus Jeruk Citrus Van Sambas dan Air Sappang
Bupati Sambas menginginkan produk lokal Kabupaten Sambas harus mampu
bersaing dengan produk daerah lain. Ini ditegaskan Ir H Burhanuddin A
Rasyid saat bertemu langsung dengan kelompok tani, gapoktan, pelaku
pertanian, tokoh masyarakat dan agama Kecamatan Tebas, di desa Segedong,
Selasa (10/3).
Bupati meresmikan minuman kemasan khas Sambas, yaitu Jus Jeruk Citrus Van Sambas, dan Air Sappang. Selain itu, Burhanuddin juga meresmikan pengoperasian koperasi petani dan warung serba ada yang dikelola kelompok tani Desa Segedong.
Burhanuddin mengungkapkan kekagumannya saat meninjau stand pameran hasil produk tersebut. Diantaranya produk makanan kemasan, minuman dan hasil pertanian. Kata dia hanya diperlukan sedikit penyempurnaan kemasan produk dan sertifikasi. “Saya sangat bangga dengan masyarakat saya, apa yang dipamerkan distand tadi merupakan bukti jika kita mau kita bisa. Saya sangat apresiasi dengan usaha masyarakat tersebut,” ujar bupati saat didaulat memberikan sambutan.
Karenanya, Burhanuddin mengungkapkan sengaja mengajak kepala dinas maupun kepala badan mengikuti kegiatan peresmian tersebut. Ini katanya agar dinas badan jeli menempatkan posisi mereka agar bisa memajukan produk sendiri. “Saya selaku Bupati menginginkan produk kita dikenal seluruh masyarakat kita, bahkan kita targetkan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar,” tegasnya.
Hanya saja untuk memasyarakatkan itu, Bupati menyampaikan beberapa kiat. Salah satunya terangnya adalah masalah harga. Harganya harus kompetitif atau bersaing, jangan terlalu murah, tapi bagaimana ini dapat terjangkau dan memasyarakat. Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tebas. Diungkapkannya, ini sebagai salah satu langkah persiapan menghadapi pembukaan border yang akan segera diresmikan. Bupati meminta kecamatan lain juga mempersiapkan produk lokalnya. “Ini kita harapkan menjadi motivator bagi masyarakat kecamatan lain,” harapnya. (Media Burhanuddin Center)
Bupati meresmikan minuman kemasan khas Sambas, yaitu Jus Jeruk Citrus Van Sambas, dan Air Sappang. Selain itu, Burhanuddin juga meresmikan pengoperasian koperasi petani dan warung serba ada yang dikelola kelompok tani Desa Segedong.
Burhanuddin mengungkapkan kekagumannya saat meninjau stand pameran hasil produk tersebut. Diantaranya produk makanan kemasan, minuman dan hasil pertanian. Kata dia hanya diperlukan sedikit penyempurnaan kemasan produk dan sertifikasi. “Saya sangat bangga dengan masyarakat saya, apa yang dipamerkan distand tadi merupakan bukti jika kita mau kita bisa. Saya sangat apresiasi dengan usaha masyarakat tersebut,” ujar bupati saat didaulat memberikan sambutan.
Karenanya, Burhanuddin mengungkapkan sengaja mengajak kepala dinas maupun kepala badan mengikuti kegiatan peresmian tersebut. Ini katanya agar dinas badan jeli menempatkan posisi mereka agar bisa memajukan produk sendiri. “Saya selaku Bupati menginginkan produk kita dikenal seluruh masyarakat kita, bahkan kita targetkan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar,” tegasnya.
Hanya saja untuk memasyarakatkan itu, Bupati menyampaikan beberapa kiat. Salah satunya terangnya adalah masalah harga. Harganya harus kompetitif atau bersaing, jangan terlalu murah, tapi bagaimana ini dapat terjangkau dan memasyarakat. Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tebas. Diungkapkannya, ini sebagai salah satu langkah persiapan menghadapi pembukaan border yang akan segera diresmikan. Bupati meminta kecamatan lain juga mempersiapkan produk lokalnya. “Ini kita harapkan menjadi motivator bagi masyarakat kecamatan lain,” harapnya. (Media Burhanuddin Center)
Belajar Dari Kearifan Lokal
Ir. H. Burhanuddin A.
Rasyid mengatakan lestarikan cerita rakyat dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satuny adalah dengan melalui kegitan lomba cerita rakyat. Pelestarian cerita rakyat sangat penting karena dapat membangkitkan rasa cinta anak terhadap
budaya lokal.
Dijelaskan olehnya, cerita budaya
lokal semakin tersingkir dengan banyaknya cerita anak dari luar
negeri. Sebagian besar banyak anak suka dengan cerita dari luar negeri
dibandingakan cerita budaya lokal. Sebenar cerita budaya lokal sangat mendidik seperti cerita Pak Saloy atau Batu Balah. "Dengan memahami isi dari kearifan lokal, saya yakin akan terbentuk sebuah karakter anak yang baik," terangnya.
Melalui bercerita anak dapat melestarikan budaya daerah.
Dia juga berharap kepada anak-anak agar membawakan cerita dengan
experesi sungguh-sungguh dari cerita yang di persembahkan.” Agar
cerita yang di lakonkan agar dapat dipahami pesan dan makna dari cerita
tersebut,” jelasnya. (Media Burhanuddin Center)
Kita Bisa Jika Mau Berusaha
Ir H Burhanuddin A Rasyid dipercaya
memimpin Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas. Bupati Sambas ini
dipercaya memimpin lembaga puak melayu untuk masa bhakti 2010 hingga
2015.
Burhanuddin resmi memimpin MABM Bumi Terigas usai dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Prof DR Chairil Effendi di Balairung Sari Rumah Dinas Jabatan Bupati Sambas, Sabtu (25/9) dengan Surat Keputusan Nomor 16/SK/MABMKB/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang susunan dan personalia Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas Masa Bhakti 2010-2015.
Burhanuddin resmi memimpin MABM Bumi Terigas usai dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Prof DR Chairil Effendi di Balairung Sari Rumah Dinas Jabatan Bupati Sambas, Sabtu (25/9) dengan Surat Keputusan Nomor 16/SK/MABMKB/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang susunan dan personalia Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas Masa Bhakti 2010-2015.
Pelantikan dan pengukuhan itu disaksikan beberapa pengurus serta
petinggi MABM Kalbar. Beberapa pejabat pemda turut duduk dalam
kepengurusan, diantaranya dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH, Drs H Tufitriandi
MM dipercaya mengisi jabatan di Dewan Penasehat. Ketua DPRD H Mas’ud
Sulaiman juga kebagian porsi di Dewan Penasehat sebagai anggota.
Sedangkan selaku ketua harian yakni H Darwis Mochtar.
Acara pengukuhan dibalut dengan hiburan
berbagai kesenian dan budaya melayu, diantaranya musik tanjidor,
taharan, bepapas, dan beberapa tarian kesenian melayu lainnya. Jamuan
makan siang pun digelar secara saprahan, yakni jamuan makan ala
masyarakat melayu. Tidak sampai disitu, Violinist terkenal sekaligus
artist ibu kota Hendri Lamiri yang pernah tergabung dalam grup musik
arwana band turut menghadiri pengukuhan. Hendri dan Ian Mahmud, vokalis
arwana band menyuguhkan hiburan yang membuat decak kagum undangan yang
menghadiri acara itu. Alunan lembut biola hendri dan suara vokal khas
Ian Mahmud menambah indahnya lagu cak uncang dan cik cik periok yang
mereka suguhkan bagi undangan.
Dalam sambutannya, Burhanuddin
mengatakan akan segera menyusun rencana program kerja lima tahun
kedepan. Ada beberapa hal terang dia yang menjadi prioritasnya. “Langkah
pertama yang akan kami tempuh adalah membentuk kepengurusan hingga di
tingkat desa,” ujar dia.
Upaya ini terang Burhanuddin sebagai langkah
mengakarkan MABM dihati masyarakat Kabupaten Sambas.
Orang nomor satu Bumi Terigas ini
menambahkan, Kaum dan generasi muda melayu harus semangat dalam segala
hal. Lemah, loyo dan kurang cekatan lanjutnya bukan merupakan sikap dan
prilaku masyarakat melayu. “Kita bisa jika mau berusaha,” tegas dia.
Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil
Effendi juga menegaskan beberapa hal berkaitan dengan melayu Kalbar.
Dijelaskan dia, Melayu Kabupaten Sambas memiliki beban historis yang
besar. Salah satunya mengenai penelitian tentang awal bahasa melayu.
“Memang asal usul bahasa Indonesia dipercaya empat ratus tahun yang lalu
dikembangkan dari bahasa melayu di Sumatera, tetapi berbicara asal usul
bahasa melayu itu sendiri jauh sejak dua ribu tahun yang lalu adalah
dari Sambas ini,” ujar Profesor yang merupakan Rektor Untan ini.
Salah satu maksud dia dijelaskannya agar
melayu sambas bangga dan mau menjaga kelestarian seni budaya yang
dimiliki. Bahkan lanjutnya keindahan yang dimiliki seni budaya melayu
tidak hanya pada keindahan luar, tetapi memiliki keindahan dalam. “Saya
yakin, untuk menyatukan dan mengembalikan marwah bangsa Indonesia salah
satunya dapat ditempuh dengan pendekatan budaya,” tutur dia. Chairil
berpesan agar MABM Kab Sambas dapat memajukan marwah melayu dikancah
nasional dan internasional.(Media Burhanuddin Center)
Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman
Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman. Salah satu motto lembaga Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) itu kini dipertanyakan.
Hal tersebut dikemukakan Ketua MABM Kab Sambas, Ir H Burhanuddin A
Rasyid pada saat halal bihalal dan rakerda MABM di Balairung Sari, Senin
(19/9).
Kegiatan yang dihadiri Bupati Sambas, Ketua MUI Kab Sambas dan
beberapa pengurus MABM Kab Sambas tersebut dijadikan Burhanuddin tempat
menyampaikan kekhawatiran dia akan keberlangsungan dan keberadaan adat
budaya melayu kedepannya.
Kekhawatiran Bupati Sambas 2001-2011 itu
dikarenakan dia merasa adat budaya melayu sekarang ini terasa kendur.
Kab Sambas lanjut dia sebagai daerah mayoritas melayu dirasa sudah
banyak adat dan budaya yang sudah terlupakan, tidak mencerminkan
kemelayuan yang bersendikan syara dan kitabullah. “Hal ini bukan sebagai
bentuk rasa kesukuan yang berlebihan, tetapi sudah menjadi tanggung
jawab sesepuh budaya, puak-puak melayu jika nanti ada orang melayu
meninggalkan adat dan budaya dikarenakan tidak adanya perhatian kita
sekarang ini. Harus kita yang memulai dan memberikan perhatian,” tegas
Burhanuddin.
Sekarang ini, menurut Ketua MABM dan
DDII Kabupaten Sambas ini, persoalan yang dihadapi melayu sangat kompleks,
terutama erat kaitannya dengan pembangunan generasi mudanya. Kata dia,
banyak seni adat dan budaya melayu yang sudah terpinggirkan dan
tergantikan oleh modernisasi teknologi dan pengaruh budaya luar.
“Contohnya cara berpakaian pengantin melayu kita sudah banyak sekarang
ini yang meniru budaya luar, adat istiadat yang muda terhadap yang tua,
seni budaya yang sudah banyak ditinggalkan kaum muda bahkan munkin tidak
dikenal sama sekali, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.(Media Burhanuddin Center)
Menuju KB 1 A
Desakan agar Ir.H. Burhanuddin, A. Rasyid tampil sebagai
pimpinan baru bagi masyarakat Kalimantan Barat kian menguat. Dukungan itu terus
mengalir dari sejumlah kalangan masyarakat, baik itu politisi, tokoh
masyarakat, tokoh adat, alim ulama, mahasiswa, OKP, dan lain sebagainya. Aspirasi
murni dari masyarakat ini disampaikan secara langsung ketika Burhanuddin
menghadiri sejumlah acara sosial kemasyarakatan yang digelar oleh masyarakat,
di sejumlah wilayah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
Menyikapi dukungan yang terus mengalir tersebut,
Burhanuddin telah membulatkan tekad untuk maju
di pelaksanaan Pilkada Gubernur Kalimantan Barat, yang beberapa bulan
kedepan akan di gelar. Mantan bupati Sambas yang memperoleh julukan ‘Bapak Pembangunan Daerah Perbatasan’
dari masyarakat ini memiliki komitmen untuk Membangun Kalimantan Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat Dalam
Bingkai Keberagaman dan Kebersamaan.
Dengan mengusung motto besar ‘Bersatu
Kita Bisa’, Burhanuddin yakin mampu menjalankan amanat dari masyarakat
Kalimantan Barat. (Media Burhanuddin
Center)
Minggu, 12 Februari 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
Buka Daerah Terisolir
GALING--Kedatangan Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A
Rasyid pada kunjungan kerjanya ke Desa Sagu Kecamatan Galing Selasa kemarin, 26
Oktober 2010 disambut antusias,hal ini tidak disia-siakan warga untuk
berdialog langsung dengan pemimpinnya. Banyaknya warga yang ingin
bertanya di sambut baik oleh Bupati yang pada kunkernya kali ini didampingi
Wakil Bupati Sambas dr H Juliarti Djuhardi Alwi MPH .
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya selain meninjau
pembangunan Desa Sagu, orang nomor satu di Kabupaten Sambas ini membuka
kesempatan warga untuk bertanya jawab dan memberi masukan demi pembangunan
Sambas. Pada sambutannya Bupati mengatakan pelebaran drainase di desa
Sagu salah satunya untuk kemajuan perekonomian desa. “Jika nanti border dibuka,
masyarakat Sambas tidak terkecuali di Kecamatan Galing harus membuka peluang
ini dengan baik sebab akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat”. ujarnya
Bupati yang telah menjabat dua periode ini juga
mengatakan kota Galing harus bersih dan penataannya bagus terutama di sekitar
pasar, salah satunya dengan membuat parit. “ Pasar yang bersih akan berdampak
positif sebab nantinya banyak yang akan belanja di sini, tentu saja hal ini
akan membuat pergerakan ekonomi di Galing meningkat”. Paparnya.
Bupati juga berharap anak-anak mengutamakan pendidikan
demi kemajuan Kabupaten Sambas. “ Anak-anak di Galing harus sekolah
sampai tingkat tinggi agar nantinya dapat membangun kota Sambas, maju tidaknya
Sambas tidak hanya ditangan bapak-bapak saja tetapi juga ibu-ibu, maka mari
kita bersama-sama membangun kota Sambas” ajaknya dihadapan Camat Galing,
ibu-ibu PKK desa, Kepala Kampung, pemuka agama dan masyarakat Galing.
Pada sesi tanya jawab warga Desa Sagu sangat
antusias bertanya pada Bupati Sambas. Salah satunya dari tenaga pendidik yang
mempunyai masukan agar kedepannya Dinas Pendidikan mewajibkan siswa yang
mendaftar sekolah dasar (SD) memiliki akte kelahiran sebab ini sangat
penting untuk ijazah kelulusan yang harus sesuai dengan akte. “ Selain
itu kami memiliki permasalahan di tenaga pengajar, dimana setengah dari tenaga
pengajar di sini masih honor, kami mohon tenaga pengajar di tambah dan
pemerataan prasarana pendidikan selain itu jalan yang rusak juga berdampak pada
kehadiran siswa” ungkapnya.
Wakil Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH,
dalam kesempatannya menjawab pertanyaan dari tenaga pengajar dan mengatakan ada
dua point yang akan disampaikankan. Yang pertama bahwa masyarakat sudah paham
dengan program pemerintah dan kedua masyarakat sudah tahu akan pentingnya
sekolah. Dari hal ini ada saling keterkaitan, bahwa setiap anak wajib
memiliki akte kelahiran. Ini sangat penting ,anak yang tidak memiliki akte
kelahiran kedepannya akan menghambat kemajuannya. “Mulai saat ini
setiap orangtua harus membuatkan akte kelahiran anaknya, mumpung saat ini masih
gratis sebab tidak lama lagi pembuatan akte akan dikenai tarif yang tinggi”
ujarnya.
Wabup juga mengatakan akan segera menindaklanjuti saran
ini dengan membuat surat edaran ke Dinas Pendidikan mengenai penyertaan akte
bagi siswa yang akan masuk sekolah . Sedang pada keluhan tenaga pengajar ia
mengatakan Pemda tidak akan lepas perhatian terhadap guru “ Pada prinsipnya
kami paham akan kondisi tenaga pengajar di sini, kami akan menyiapkan
tenaga pengajar untuk kemajuan pendidikan di kab Sambas” papar dokter ramah
lulusan Universitas Brawijaya Malang ini. (Media Burhanuddin Center)
Jumat, 10 Februari 2012
Harmonisasi Budaya
JAWAI--Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A. Rasyid bersama
masyarakat membaur menghadiri puncak perayaan Imlek tahun 2011 yang diadakan
etnis tionghoa di lingkungan pasar Matangsuri, Jum’at pagi (18/2). Acara yang
diisi dengan atraksi barongsai, beberapa naga yang meliuk-liuk serta 59
tatung membuktikan membaurnya tiga etnis yang ada di Kecamatan Jawai Selatan.
Cuaca yang terik tidak membuat masyarakat sekitar beranjak dari lokasi atraksi
yang diadakan etnis tionghoa dua pekan setelah perayaan Imlek. Bupati Sambas mengatakan selama empat tahun
berturut-turut kegiatan ini diselenggarakan selalu berjalan lancar dan sukses.
“ Harapan saya kedepannya perayaan Cap Go Meh dapat berjalan lebih baik lagi,
kesuksesan serta kelancaran kegiatan ini tak lepas dari partisipasi dan
toleransi lapisan seluruh masyarakat, baik itu dari etnis tionghoa melayu
maupun etnis dayak” ujarnya dihadapan Wakil Bupati Sambas, Camat Jawai Selatan,
Camat Jawai, Anggota DPRD, sesepuh dari Jawai Selatan dan seluruh masyarakat
yang menghadiri acara Cap Go Meh.
Diharapkan kerukunan antar umat beragama dan saling
hormat-menghormati ini terus dipertahankan dan terbina agar tercipta suasana
negara yang aman, damai dan tentram. “ Saya ucapkan terima kasih pada seluruh
masyarakat yang hadir sehingga acara ini berjalan dengan aman dan lancar, tak
lupa saya ucapkan juga terima kasih pada Kepolisian dan TNI yang turut serta
menjaga keamanan acara ini sehingga berjalan dengan sukses” ujarnya saat
membuka secara resmi Cap Go Meh 2562. (Media Burhanuddin Center)
Stretegi Peningkatan PAD
Pemerintah Kabupaten Sambas memiliki peluang peningkatan
Pendapatan Asli Daerah berlipat ganda. Hal ini sesuai kajian dua Advisor Ir H
Burhanuddin A Rasyid, Prof Dr Nawawi Lubis dan Prof Dr Iyan atau yang akrab
disapa Mr Zek saat mempresentasikan laporan pendahuluan kajian peningkatan PAD
Kab Sambas di Aula Bappeda Sambas, Selasa (23/6) lalu.
Pertemuan itu
dipimpin langsung Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, didampingi Kepala
Bappeda Sambas. Para undangan terdiri dari unsur pejabat Eselon II dan III
termasuk para Camat Sekabupaten Sambas. Dalam
presentasinya, Prof Dr Nawawi mengupas tuntas hasil kajiannya beberapa bulan
terakhir mengenai Potensi Bumi Terigas ini. Diantaranya potensi ekonomi hingga
potensi lokasi Kabupaten Sambas.
Peneliti sekaligus
salah satu dosen Universitas Sumatera Utara ini memaparkan peluang daerah ini
guna peningkatan PAD. Ditegaskannya, kondisi Kabupaten Sambas yang banyak
terhubung sungai menjadi salah satu peluang bagus. ”Hanya saja memang hal ini
masih belum menjadi perhatian kita,” ujar dia.
Di Eropa, sungai menjadi daya tarik tersendiri. Jelas
Nawawi, jika mampu dioptimalkan, sungai pasti bisa menjadi jalur transportasi
layaknya di Eropa. ”Dengan potensi alamnya saja, Kabupaten Sambas ini membuat
saya terheran-heran dan kagum. Betapa besarnya peluang PAD yang dapat
diperoleh,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu dilakukan dialog guna mendapatkan
masukan dan saran mengenai data atau kajian yang dipaparkan Prof Dr Nawawi.
Skenario dan upaya pengembangan yang diusung kedua profesor itu diantaranya
memaksimalkan peran investasi dan pinjaman menggunakan dan kemampuan akumulasi
modal. Alternatif lain lanjut dia dengan pengembangan kawasan implementasi
rencana pembangunan. ”Kawasan Kota Kabupaten sebagai kota bersejarah secara
tradisional dengan nilai lokal, kawasan pelabuhan merbau digunakan untuk
pengembangan perekonomian rakyat berbasis marine industri dan kawasan pinggiran
sungai yang secara tradisional adalah jalur transportasi mengembangkan
perekonomian rakyat berbasis industri sungai,” papar dia.
Dalam kajiannya itu, profesor juga memetakan beberapa
indikator masalah dan ancaman terhadap kabupaten. Menurutnya, pengembangan
perbatasan terutama aruk dan paloh menjadi salah satu jawaban penting mengenai
peningkatan PAD. ”Memang akhirnya kita memerlukan investor sebagai bagian dari
mewujudkan ini. Tinggal kita lagi menyisiati bagaimana membuat regulasi agar
pemasukan bagi Pemda lebih optimal. Dan harus ditunjang pembangunan
infrastruktur daerah,”
ingatnya. Minimal lanjut Nawawi bagaimana invest yang kecil tapi hasil maksimal. Agar jangan sampai pemda malah merugi, karena disebutkannya banyak pemerintahan yang kurang mengerti perbedaan modal dan keuntungan yang sebenarnya. (Media Burhanuddin Center)
ingatnya. Minimal lanjut Nawawi bagaimana invest yang kecil tapi hasil maksimal. Agar jangan sampai pemda malah merugi, karena disebutkannya banyak pemerintahan yang kurang mengerti perbedaan modal dan keuntungan yang sebenarnya. (Media Burhanuddin Center)
Bupati Sambas Tamu Pertama Border Biawak
Sambas –Kerajaan Malaysia memberikan penghormatan
bagi Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, sebagai penandatangan buku tamu
pertama memasuki Border Biawak, Malaysia. Acara tersebut sekaligus menandai
beroperasinya Border Aruk-Biawak, yang diharapkan bisa meningkatkan
perekonomian kedua negara.
“Penandatanganan perdana ini sebagai penghargaan dari
Kerajaan Malaysia atas kerjasama pengoperasian Border Aruk-Biawak pada acara
majelis beroperasinya kedua border tersebut,” kata Zulkifli SP, Kabag Humas,
PDE dan Sandi Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas kepada Equator, Jumat (7/1) kemarin.
Zulkifli menjelaskan, Bupati Sambas memiliki hubungan
baik dengan beberapa pejabat di Kerajaan Malaysia. Selama kepemimpinannya,
Burhanuddin tidak henti-hentinya melakukan lobi dan komunikasi langsung dengan
pihak Kerajaan Malaysia, termasuk pemerintah pusat. Selain itu, dukungan
masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu terwujudnya beroperasinya
pintu batas antarnegara tersebut. “Inilah salah satu dampak yang mempercepat
proses beroperasinya Border Aruk-Biawak,” tegas Zulkifli.
Dibukanya pintu lintas batas antar negara tentu
menguntungkan kedua negara, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, Pos Lintas Batas (PLB) berperan penting mengurangi kasus
trafficking maupun perdagangan ilegal yang dapat merugikan kedua negara.
“Justru dibukanya border ini akan mempermudah arus lintasan barang dan manusia.
Inilah yang kita harapkan, mampu menekan tindakan ilegal, karena kita sudah
memiliki pintu lintas batas yang resmi,” imbau Zulkifli.
Atas nama Pemkab Sambas, Zulkifli mengimbau masyarakat
Kabupaten Sambas yang akan bepergian ke luar negeri melalui PLB Aruk-Biawak
menggunakan paspor. Jangan sampai ingatnya, masih ada warga yang menggunakan
jalan lintas tidak resmi dan berbahaya, karena lintasan antar negara merupakan
lintasan internasional. Jika terjadi masalah akan berdampak buruk terhadap
pemerintah Indonesia, khususnya Kabupaten Sambas. “Ini yang harus kita jaga
bersama. Bila perlu kita saling mengawasi dan saling menjaga keamanan di
wilayah perbatasan,” ajaknya. (edo/Harian Equator: Sabtu, 8 Januari 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)