Rabu, 06 Juni 2012

Burhanuddin-Morkes Dalam Bingkai


Kalbar Butuh Pemimpin di Luar Partai Oposisi


DPP Golkar Backup Morkes-Burhan di Pusat

Pontianak – Banyak program yang mendesak di Kalbar masih sangkut di berbagai kementerian dinilai sebagai dampak dari posisi gubernur yang lemah dari partai oposisi di parlemen.
“Gubernur harus ada backup yang kuat di pusat. Selama ini Gubernur Kalbar dari pihak oposisi, sehingga lemah untuk mengurusi APBN, regulasi, dan perhatian SBY di Kalbar kurang,” kata Indra J Piliang, Direktur Eksekutif YHB Indonesia usai menggelar Focus Group Discussion (FGD) Expert Meeting Visi-Misi calon Gubernur Partai Golkar di Pontianak, Minggu (27/5).
Menurut dia, dibutuhkan hubungan yang baik dan posisi tawar yang kuat antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Sehingga program mendesak yang harus dilaksanakan di provinsi ini bisa dengan mudah terealisasi.
“Kalbar tidak lagi dianggap provinsi oposisi. Sehingga dibutuhkan pemimpin di luar oposisi parlemen,” jelas Indra.
Menurutnya, melalui FGD dibangun sistematika kerja yang lebih partisipatif dengan mendengarkan suara rakyat sebagaimana pernah dilakukan Tim Sukses Morkes Effendi ketika berkeliling ke 14 kabupaten/kota dan digabungkan dengan pendapat para ahli yang menguasai bidang-bidang terkait.
“FGD ini adalah metode partisipatif, sekaligus juga menunjukkan bahwa masalah Kalbar memerlukan kehadiran expert dari dalam dan luar Kalbar,” katanya.
Visi misi yang akan diusung Pak Morkes dan Pak Burhan nantinya, kata Indra, merupakan susunan dari ide, gagasan, suara masyarakat, penelitian, pengamatan, serta pendapat para ahli yang kesemuanya merupakan panduan kerja yang akan dilakukan keduanya bila terpilih.
“Dengan adanya panduan sejak awal, grand design dari Kalbar lima tahun ke depan sudah dicetak dari awal. Bukan sekadar janji, tapi merupakan bagian dari rencana besar,” jelasnya.
Sebagai contoh adalah soal pembangunan pelabuhan internasional di Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak dan pembangunan runway baru Bandara Supadio. Soal ketiadaan pelabuhan internasional, sering kali dijadikan alasan investor untuk mengurungkan investasinya.
Sedangkan runway baru dibutuhkan bagi kesiapan menyongsong kebijakan beberapa maskapai yang akan segera mengganti pesawat lama mereka dengan produk lebih baru seperti B737-800 NG, B737-900 ER, maupun Airbus A-330 yang menuntut runway lebih panjang dan lebih kuat daya dukung landasannya.
Sementara itu Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Kalbar Ir Zulfadhli menambahkan, memang PDIP sebagai partai oposisi juga menjadi kendala, karena bagaimanapun hubungan partai di pemerintahan pusat sangat memengaruhi hubungan partai yang ada di daerah.
“Apalagi di Kalbar, pada posisi punya ketergantungan besar terhadap pemerintah pusat,” kata anggota DPR RI dapil Kalbar ini.
Menurutnya, pemerintah pusat bersama partai koalisi pemerintah itu pasti ingin mendorong bagaimana pemimpin di daerah juga dari kader-kadernya. Ini agar kebijakan bisa sinkron dengan pemerintah pusat.
“Kalau tidak maka sulit untuk daerah itu bisa memanfaatkan peluang yang ada di pusat. Kalau ingin mendapat akses ke pusat pemimpin harus yang berada di partai koalisi pemerintahan. Golkar siap mem-backup Pak Morkes di pusat,” tegas Zulfadhli.
Ditetapkan pasangan itu oleh DPP sebagai calon dari Golkar, konsolidasi untuk menggerakkan mesin partai, ditambah partai koalisi dan jaringan di luar untuk memenangkan pilgub siap dijalankan.
“Begitu saatnya setelah pendaftaran calon, kita akan memperluas jaringan untuk memantapkan kemenangan ini. Kita tidak bisa target angka, tapi harus menang, bisa mengalahkan incumbent,” ujar Zulfadhli.(jul/*)

DPP PAN dan PKS Usung Morkes-Burhan

Senin, 4 Juni 2012

PPP, antara Tambul Husin atau Armyn

Pontianak – Sehari sebelum pendaftaran kandidat ke KPU Kalbar, masih ada ombak menggoyang perahu pengusung. Kabar terakhir, DPP PAN menyusul PKS mengeluarkan SK mengusung pasangan Morkes Effendi- Burhanuddin A Rasyid.
Sumber yang layak dipercaya menyebutkan SK penetapan DPP PAN tertanggal 31 Mei 2012 itu ditandatangani Wakil Ketua Umum Dradjad H Wibowo dan Sekretaris Jenderal Taufik Kurniawan.
Dalam SK itu juga menginstruksikan kepada DPW PAN Kalbar, seluruh jajaran pengurus dan kader memperjuangkan, mendukung, dan berpartisipasi aktif melakukan sosialisasi dan atau kampanye serta memilih pasangan Morkes Effendi-Burhanuddin A Rasyid.

SK dikabarkan juga menegaskan jajaran pengurus DPW PAN Provinsi Kalbar, pengurus DPD, pengurus DPC dan pengurus DPRt, kader di legislatif dan kader di eksekutif yang tidak melaksanakan surat keputusan ini akan mendapatkan sanksi organisasi. Sementara itu, SK DPP PKS juga menetapkan dukungan buat pasangan Morkes-Burhan ini. SK yang ditetapkan di Jakarta tertanggal 7 Mei 2012 itu diteken Presiden Lutfhi Hasan Isha dan Sekretaris Jenderal M Anis Hatta.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar Adang Gunawan SE enggan berkomentar banyak. Ia mengatakan sejauh ini komunikasi dengan PAN dan PKS baik-baik saja dan mendapat sambutan baik, terutama terhadap pencalonan Pak Morkes-Burhan maju di pemilukada.
“Yang jelas sudah tidak ada masalah lagi. Selain itu partai-partai yang juga bergabung ke Golkar ada PKNU, PPI, Pakar Pangan, dan PBR. Menyusul partai politik lainnya. Termasuk PPP juga sudah menjalin komunikasi yang baik untuk Kalbar ke depan,” katanya dihubungi Equator via seluler, Minggu (3/6).

Kepanitiaan sedang dibentuk dan pendaftaran direncanakan bersamaan saat deklarasi parpol pengusung. “Usai deklarasi kita langsung mendaftarkan Pak Morkes dan Pak Burhan ke KPU,” jelasnya.
Mengenai kepastian PPP apakah ikut bergabung bersama Partai Golkar untuk mengusung dan memenangkan pasangan ini, Adang mengatakan masih dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengurus PPP. “Besar kemungkinan PPP juga akan merapat ke kita. Mudah-mudahan saja,” harap dia.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Kalbar H Ahmadi Usman SAg belum bisa dikonfirmasi terkait arah dukungan partainya. Sebelumnya, PPP sudah menyatakan berkoalisi dengan PAN, PKS, PBR, dan Partai Hanura serta PBB yang dideklarasi 1 April lalu. Ternyata Partai Hanura merapat ke Armyn dengan bargaining cawagubnya adalah Ketua DPD Hanura Kalbar. Sebagai partai tua di perpolitikan Indonesia, PPP Kalbar yang akan mendukung Tambul Husin atau Armyn belum jelas mau mencalonkan siapa untuk wakilnya. Yang pasti akan menambah pecahnya suara untuk menantang incumbent jika memilih Armyn. (jul)

Senin, 28 Mei 2012

Zulfadhli : Kalbar Perlu Pemimpin Yang Memiliki Jaringan Kuat di Pusat


Selasa, 29 Mei 2012 - 11:28:42 WIB
Kategori: Berita
Oleh : Muhammad Alex

Untuk membangun Kalbar yang maju, adil dan sejahtera. Sinergisitas antara pusat dan daerah wajin terbentuk. Sinergisitas yang dimaksud adalah hubungan baik yang terikat kokoh sekaligus bargaining position yang kuat.
“Tanpa sinergistas tersebut, Kalbar akan sangat susah berkembang. Apalagi di Kalbar, pada posisi punya ketergantungan besar terhadap pemerintah pusat,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPD Partai Golkar Kalbar Ir Zulfadhli menambahkan,
Menurutnya, pemerintah pusat dalam hal ini partai koalisi pemerintah dipastikan sangat ingin mendorong bagaimana pemimpin di daerah yang berasal dari partai koalisi untuk sinergis dan sinkron dengan pusat. Dengan demikian akses dan peluang untuk membesarkan daerah akan besar.
“Kalau tidak maka sulit untuk daerah itu bisa memanfaatkan peluang yang ada di pusat. Kalau ingin mendapat akses ke pusat pemimpin harus yang berada di partai koalisi pemerintahan. Golkar siap mem-backup Pak Morkes di pusat,” tegas Zulfadhli saat menghadiri  agenda FGD Expert-Meeting Visi-Misi Morkes Effendi-Burhanuddin A Rasyid, Minggi (27/5/2012).
Ditambahkanya, pemimpin Kalbar sekarang berasal dari partai opisi yang bagaimanapun sangat berpengaruh dalam membina hubungan dengan daerah.
Selainitu, Zulfadhli juga menambahkan  bila konsolidasi parti dan partai koalisi akan segera digerakan. “Mesin sudah siap, tinggal bergerak. Sehabis pendaftaran nanti mesin akan kami pacu semaksimal mungkin,” ujarnya.
Targetnya hanya satu, memenangkan Gubernur Kalbar, tegasnya. 

Datangkan Ahli, Morkes Siap Kampanye


Sumber Foto : pontianakpost.com

"Agar Kalbar tidak dianggap oposisi di Parlemen, dibutuhkan pemimpin di luar oposisi di parlemen"
SuaraKalbar.com - Guna mempertajam visi dan misinya, Morkes Effendi dan Burhanuddin A Rasyid, gelar agenda Focus Group Discussion (FGD) “Expert Meeting” dengan mengundang para ahli.
 
Dalam acara yang terselenggara atas kerjasama dengan Yayasan Harkat Bangsa (YHB) Indonesia hadir Dr. Jaleswari Pramodhawardani (Peniliti LIPI),  Philips J Vermonte (Peneliti CSIS), Professor Syarif Ibrahim Alqadrie M.Si (Dosen Universitas Tanjung Pura), Dr. Marcus Lukman, S.H., M.H (Dosen Universitas Tanjung Pura), Prof. Edy Suratman (Dosen Universitas Tanjung Pura), Drs. Gusti Suryansyah Amiruddin, M.Si (Budayawan), H Zulfadli (Anggota DPR-RI), dan DR Leo Sutrisno.
 
Dalam agenda tersebut, Morkes mengatakan bila tujuan dari FGD dengan mendatangkan para ahli merupakan rangkaian akhir dari FGD yang pernah dilakukian partai Golkar di 14 Kota/Kabupaten di Kalbar. “Setelah mendengar apa yang diingkan rakyat, kami ingin meminta saran pada para ahli untuk merumuskan prioritas dan model kebijakan yang tepat bagi Kalbar,” urainya.
 
Selain itu, Morkes juga menegaskan bila dirinya secara mental sangat siap untuk maju sebagai Gubernur Kalbar. “Secara fisik, mental dan organisasi pemenangan kami sudah siap menghadapi Pilgub mendatang,”
 
Sementara itu, Direktur YHB Indonesia mengatakan, Indra J Piliang, FGD ini adalah metode partisipatif, sekaligus juga menunjukkan bahwa masalah Kalbar memerlukan kehadiran expert dari dalam dan luar Kalbar.
 
Lebih lanjut ia menegaskan bila  visi misi yang akan diusung Pak Morkes dan Pak Burhan nantinya, merupakan susunan dari ide, gagasan, suara masyarakat, penelitian, pengamatan, serta pendapat para ahli yang kesemuanya merupakan panduan kerja yang akan dilakukan keduanya bila terpilih.
 
Indra yang juga merupakan pengurus DPP Golkar menambahkan untuk menyelesaikan problem-problem di Kalbar tidak cukup hanya dengan visi misi tetapi perlu didukung dengan kekuatan parlemen.
 
Dikatakannya, perlu hubungan baik dan posisi tawar yang kuat antara Kalbar dengan Pemerintah Pusat sehingga Kalbar bisa lebih maju. “Agar Kalbar tidak dianggap oposisi di Parlemen, dibutuhkan pemimpin di luar oposisi di parlemen,” terangnya.

Jembatan Emas Utara-Selatan



"Kami ingin menghubungkan kekuatan utara dan selatan di sepanjang pantai Kalbar. Mudah-mudahan membangkitkan semangat masyarakat, bukan hanya di pesisir, tetapi juga pedalaman." (Morkes-Burhanuddin)

Morkes-Burhanuddin Makin Mapan


Suarakalbar.com - Ketika banyak calon gubernur yang masih mencari dukungan dari partai politik, Morkes Effendi bergerak cepat. Komunikasi politik secara tingkat tinggi dijalin, bukan saja di Pontianak, melainkan juga di Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, tokoh masyarakat Sambas, Burhanuddin Ar Rasyid diboyong sebagai pasangan.

"Ya, kami sering bertemu untuk berdiskusi. Terakhir, Pak Burhanuddin datang ke Ketapang, ketika saya mengadakan acara dengan masyarakat," kata Morkes Effendi, ketika ditanya Suara Kalbar.
Kedekatan Morkes dengan Burhanuddin sudah dijalin sejak sama-sama menjadi Bupati di Kalbar. Morkes pernah menjadi Bupati Ketapang sejak tahun 2000-2010. Sementara, Burhanuddin menjadi Bupati Sambas sejak 2001-2011. Boleh dikatakan, Burhanuddin adalah tokoh wilayah utara Kalbar, sementara Morkes menjadi tokoh wilayah selatan Kalbar.
"Kami ingin menghubungkan kekuatan utara dan selatan di sepanjang pantai Kalbar. Mudah-mudahan membangkitkan semangat masyarakat, bukan hanya di pesisir, tetapi juga pedalaman. Tetapi, sampai sejauh ini, belum ada keputusan resmi," ujar Gusti Hersan, tokoh Partai Golkar Kalimantan Barat.
Partai Golkar sama sekali tak membutuhkan partai lain untuk mengusung pasangan sendiri. Akan tetapi, partai ini tetap melakukan komunikasi dengan partai-partai lain.
"Di pemerintahan pusat, kami kan bergabung dalam Sekretariat Gabungan. Jadi, kami berkomunikasi dengan Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP, dan PKB. Namun tak menutup diri untuk partai-partai lain," ujar Adang Gunawan, sekretaris DPD Partai Golkar Kalbar.
Sementara itu, Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra J Piliang, menyampaikan bahwa kemungkinan duet Morkes-Burhanuddin sangat besar.
"DPP Partai Golkar belum memberikan keputusan resmi. Mungkin akhir April 2012. Tapi Ketua Umum Aburizal Bakrie menegaskan pentingnya komunikasi dengan semua partai, terutama yang bergabung di pemerintahan nasional. Bagaimanapun, Kalbar membutuhkan dukungan politik maksimal dari pusat," ujar Indra J Piliang.
Dari status facebook Dato Morkes Effendi, bisa dibaca pertemuan Morkes dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad, didampingi oleh Indra J Piliang dan Adang Gunawan. Pertemuan itu terjadi pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2012.
"Pertemuan biasa saja. Kami banyak bicara soal Kalbar ke depan," ujar Morkes, ketika ditanya soal pertemuan itu.  Namun, kelihatan sekali Morkes semakin sumringah usai pertemuan itu.

Apa itu lampu hijau dari DPP Partai Golkar? Kita lihat saja nanti.

Hatta : PAN Jangan Minta Uang Saat Pilkada Antara

ANTARA, Pontianak - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa mengingatkan kadernya untuk tidak meminta uang pada saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

"Sebagai pimpinan partai, saya selalu mengingatkan tiga hal. Salah satunya jangan pernah meminta uang apapun ketika pilkada," kata Hatta Rajasa saat berkunjung ke Kantor Bupati Kubu Raya di Sungai Raya, Kalimantan Barat, Kamis (17/5) lalu.

Menurut dia, PAN harus membangun budaya tersebut supaya tidak membebani yang akan diusung. Ia mengaku sudah meminta empat atau lima orang pengurus untuk menyingkir dari kepengurusan karena terbukti melakukan hal itu.
Ia menambahkan, saat pelaksanaan pilkada, partai boleh memilih siapapun untuk diusung sebagai calon kepala daerah. "Tetapi setelah itu, kalau menang, bukan lagi milik partai politik. Melainkan sudah milik rakyat," ucapnya, menegaskan.

Ia melanjutkan, partai juga harus berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan malah sebaliknya.
Saat kunjungan tersebut, sejumlah figur yang dikabarkan bakal diusung Partai Amanat Nasional pada pemilihan kepala daerah juga hadir.Yakni Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Morkes Effendi yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan Burhanuddin A Rasyid, salah satu pengurus PAN. Burhanuddin yang mantan Bupati Sambas dua periode bahkan sudah memasang "banner" diri berlatarbelakang PAN di berbagai lokasi yang strategis.

Hadir pula mantan Wali kota Singkawang Awang Ishack yang sudah dipastikan akan diusung Partai Amanat Nasional dalam pemilihan Wali kota Singkawang.Pilkada Kota Singkawang dan Provinsi Kalbar dilakukan secara bersamaan yakni pada 20 September mendatang.Ketua DPW PAN Kalbar, Ikhwani A Rahim saat ditanya tentang figur yang diusung partai tersebut untuk Pilkada Kalbar, enggan menjawab. "Ketua Umum yang nanti akan memberitahukan," kata Ikhwani A Rahim. (tp)

Burhan Kantongi Restu Hatta Rajasa


PONTIANAK POST, PEMANGKAT—Kandidat Wakil Gubernur dari Partai Golkar, Burhanuddin A Rasyid mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengantongi restu dari DPP PAN, Hatta Rajasa untuk berpasangan dengan Morkes Effendi. Meski sampai sekarang restu dan dukungan Hatta itu masih dalam tahap informal, Burhanuddin yakin keputusan resmi yang nanti diterbitkan oleh DPP PAN tidak akan melenceng.

Optimisme ini berangkat dari hasil koordinasinya dengan Hatta Rajasa beberapa hari lalu. “Secara prosedural  kami sudah lapor ke PAN. Dan DPP tidak membantah pasangan ini (Morkes-Burhanuddin). Hanya saja kita tetap tunggu prosedur, surat tertulis dari DPP,” katanya di sela menghadiri acara silaturahmi dan tumpang salok bersama H Morkes Effendi-Hj Suma Jenny Heryati beserta dirinya dengan masyarakat Desa Penjajab, Kecamatan Pemangkat, Kamis (3/5).

Menurut Burhanuddin, paling lambat keputusan resmi DPP PAN akan diterbitkan pada 16 Mei nanti bersamaan dengan rencana kedatangan Hatta Rajasa ke Kalbar. Dari pembicaraannya dengan Hatta Rajasa, kader PAN ini sangat yakin arah dukungan partainya akan jatuh kepada pasangan Morkes-Burhanuddin. “Sekarang memang sedang menunggu surat keputusan DPP. Tetapi saya yakin dan percaya nanti tidak akan terjadi perubahan,”  ungkapnya. Namun, sebagai seorang kader, Burhanuddin mengaku akan tetap menaati semua mekanisme yang ada di internal PAN dan akan tetap menunggu terbitnya surat keputusan resmi.
 Dalam kesempatan ini, Mantan-Bupati Sambas dua periode itu pun menyampaikan optimismenya di ajang pilgub nanti. Sebagai seorang muslim, kata Burhanuddin, optimistis adalah suatu keniscayaan. Khusus di Kabupaten Sambas, ia yakin akan mampu mengumpulkan 80 persen suara. Hal ini berkaca pada pengalaman Pilbup Sambas beberapa tahun lalu yang berhasil dimenangkannya. Dalam pilgub nanti, Morkes-Burhanuddin juga yakin menang.   

   Menurut Burhanuddin, untuk meraih kemenangan, kuncinya adalah “duit”.  “Tetapi bukan duit yang bergambar seratus ribu. Duit itu yakni doa, usaha, ilmu dan tawakal,” katanya. Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa di Kabupaten Sambas, tingkat partisipasi pemilih relatif rendah. Dalam pilgub yang lalu, sekitar 30 persen pemilih di Kabupaten Sambas tidak menggunakan hak suaranya. Masalah ini menjadi salah salah satu perhatian serius dari pasangan Morkes-Burhanuddin. +

Kata Burhan, ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih di Kabupaten Sambas. Salah satunya adalah banyaknya warga Sambas yang tidak bisa memilih karena bekerja di luar negeri. Ke depan, akan diupayakan agar warga yang bekerja di luar negeri ini dapat pulang. “Ada sekitar 30 ribu orang Sambas jadi TKI,” ungkapnya. 
 
Selain itu, akan diupayakan pula untuk menggencarkan sosialisasi serta merekrut relawan yang membantu pemilih agar dapat datang ke TPS, misalnya bagi pemilih cacat. Dengan demikian, diharapkan partisipasi pemilih dapat meningkat. Di tempat yang sama, Morkes Effendi juga berkeyakinan bahwa PAN akan
berkoalisi dengan Golkar menuju KB 1. “Yang jelas PAN sudah tidak masalah, karena Pak Burhanuddin itu dari PAN,” tegasnya. Bahkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, partai-partai lain juga akan bergabung. Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini optimistis mampu meraih perolehan suara signifikan di Ketapang, KKU, Mempawah, Sambas, serta Kota Pontianak terutama di kampung dalam, Pontianak Timur. Kampung Dalam Kota Pontianak adalah tanah asal ayah kandungnya. 
 
Saat ini Morkes terus melakukan pendekatan kepada seluruh kelompok masyarakat yang ada di Kalbar.Sementara saat dikonfirmasi, Sekretaris DPW PAN Kalbar Sy Izhar Asyyuri menegaskan, sejauh ini belum ada penetapan resmi dari DPP terkait bakal calon yang akan diusung PAN pada pilgub nanti.   Menurutnya, restu dan keputusan resmi dari PAN harus dibedakan. “Sampai detik ini belum ada sepotong surat pun dari DPP PAN yang mendefenitifkan calon,” kata Izhar yang juga menjabat sebagai ketua tim pilkada wilayah PAN ini. Tim Pilkada, sambung dia, juga berharap agar keputusan resmi itu cepat terbit sehingga tidak terkesan terombang-ambing.

“Harus dipahami, ini bukanlah permainan PAN. Kami memegang teguh aturan di internal partai. Kalau nanti sudah ditetapkan, akan segera disampaikan,” ujarnya.
Terkait rencana kedatangan Hatta Rajasa ke Kalbar, Izhar mengatakan, pihaknya memang meminta agar Ketum DPP PAN itu untuk datang ke Pontianak guna melantik pengurus DPW PAN Kalbar dalam waktu dekat. Jika dalam dua tiga hari ini keputusan terkait pencalonan sudah terbit, kemungkinan kedatangan Hatta Rajasa nanti sekaligus juga untuk mengumumkan keputusan DPP tersebut. (ron)



 
Jum'at, 04 Mei 2012 , 08:48:00
 
 

Morkes: Siap Lahir dan Batin

EQUATOR, PONTIANAK--Calon Gubernur Kalbar H Morkes Effendi SPd MH menyatakan kesiapan mental dan fisik serta organisasi politiknya untuk mendaftar ke KPU pada Juni mendatang. “Secara fisik, mental, dan organisasi sudah siap. Sudah ada SK penetapan dari Partai Golkar untuk saja maju bersama Burhanuddin A Rasyid,” katanya. Disinggung soal visi-misi, mantan Bupati Ketapang dua periode ini menjelaskan, itu dibuat dari hasil FGD yang sudah dilaksanakan di 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Masalah utama adalah soal infrastruktur yang perlu mendapat perhatian serius hingga ke daerah perbatasan dan daerah terpencil. Setelah itu barulah pada persoalan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.
Morkes mengatakan untuk menetapkan prioritas pembangunan nantinya haruslah bertanya kepada masyarakat. Program-program pembangunan itu nantinya juga harus berkeadilan, sehingga terjadi pemerataan, tidak ada kecemburuan. “Pemekaran wilayah juga mutlak dilakukan. Itu juga salah satu solusi untuk mempercepat pembangunan yang berkeadilan,” tambahnya.
Sebagai pemimpin, Morkes menegaskan jangan menunjukkan hal-hal yang berbau provokasi. Contoh kecil, rumah dinas dicat warna yang identik dengan partainya, kemudian VIP Bandara Supadio dicat warna merah. “Harus dimulai dari pemerintah. Kalau jadi gubernur, saya tidak boleh mengecat rumah dinas warna kuning. Karena dari contoh kecil itu saja sudah menunjukkan provokasi secara tidak langsung,” tuntas dia. (jul/*)

Fadel: Tiga Tugas buat Morkes-Burhan

Burhanuddin A Rasyid, Fadel Muhammad, Morkes Effendi
 
EQUATOR, PONTIANAK--Partai Golkar memilih kader internalnya, H Morkes Effendi SPd MH untuk maju ke Pilkada Kalbar 2012 berpasangan dengan Ir H Burhanuddin A Rasyid dari Partai Amanat Nasional (PAN).
“Golkar telah menentukan sikap untuk pemilihan kepala daerah di Kalbar. Ini berdasarkan keputusan rapat Tim Pilkada Pusat tanggal 28 April lalu yang membahas pemilihan dan penetapan calon kepala daerah Provinsi Kalbar, yang dipimpin langsung Pak Ketum,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP PG Ir Fadel Muhammad saat menggelar konferensi pers didampingi Morkes-Burhan dan jajaran pengurus DPP serta DPD PG Kalbar di Gedung Jamrud, tadi malam (29/4).
Dalam SK Nomor: R-357/GOLKAR/IV/2012 tertanggal 28 April 2012 yang ditandatangani Ketum dan Sekjen DPP itu, selain menetapkan dan mengesahkan Morkes Effendi sebagai Calon Gubernur Kalbar, DPP PG juga menetapkan kader Wasekjen Bapillu DPP PAN Ir H Burhanuddin A Rasyid sebagai Calon Wakil Gubernur Kalbar.
Kedatangan Fadel ke Kalbar sekaligus menutup acara rangkaian fungsionaris di seluruh kabupaten/kota yang hari ini berakhir di Kota Pontianak. “Malam ini kita akan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, pimpinan dewan partai tingkat DPD I maupun DPD II PG dalam rangka menjelaskan keputusan DPP PG,” kata Fadel.
Partai Golkar, lanjutnya, mengharapkan ada koalisi dari partai-partai lain. Karena Golkar adalah partai terbuka, yang ingin dalam pemilukada itu banyak partai lain bergabung. “Untuk proses berikutnya, yang disebutkan dengan koalisi akan kita laksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang akan kita laksanakan,” jelas Fadel.
Dia mengungkapkan, untuk menentukan pilihan pasangan Morkes-Burhan diakunya memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang. “Kita melaksanakan beberapa survei dan minta pandangan dari tokoh masyarakat. Juga melihat kinerja kedua tokoh ini pada masa lalu. Kinerja mereka memiliki track record yang bagus. Kita siap memenangkan pilkada dengan berbagai strategi yang sudah kita siapkan,” tegas Fadel.
Apa keinginan Partai Golkar dalam mendorong kedua tokoh ini maju? Dirinya mengungkapkan, Golkar menghendaki tiga hal. Pertama, meminta kepada pasangan ini agar ke depan Kalbar dikembangkan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan adalah pemahaman agar supaya masyarakat bawah berkesempatan untuk menaikkan pendapatan mereka dengan program yang dimiliki DPP.
Kedua, kata Fadel, kedua tokoh ini melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini diharapkan membuat masyarakat semakin hari semakin maju. Karena ini adalah hal yang sangat dibutuhkan masyarakat Kalbar.
“Ketiga, kita minta kepada tokoh ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalbar yang tertinggal. Contohnya banyak jalan yang berlubang, air bersih, dan sebagainya. Kita akan membuat konsep-konsep yang bagus agar mereka bisa melaksanakan. Duit dari APBN kita dorong, kita yang memegang badan anggaran. Dan swasta tetap kita bawa ke sini,” janjinya.
Fadel mengatakan perlu membangun koalisi besar bersama PG, seperti pengalamannya baik sebagai calon gubernur, dan saat mengatur beberapa gubernur di beberapa daerah. Dibutuhkan koalisi untuk memperkuat PG ke depan. “Prosesnya bisa seminggu, bisa dua minggu, bisa sebulan. Kita terbuka bagi partai parlemen maupun nonparlemen, silakan bergabung dengan kita,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan wacana one by one yang sudah digemakan dalam Pilkada Kalbar ini? Bagi Golkar, kata Fadel, tidak ada masalah satu lawan satu atau satu lawan lima. Tokoh yang punya potensi dan penilaian masyarakat bagus, silakan calonkan diri.
“Partai-partai silakan menampungnya, tidak pernah dipikirkan Golkar satu lawan-satu. Cornelis juga bagus punya kinerja yang baik memimpin daerah ini. Dan kami juga akan bekerja dengan baik, jadi tidak ada rencana satu lawan satu. Siapa yang rakyat anggap baik, silakan maju,” pungkas Fadel.
Pada acara penyampaian keputusan DPP itu, seluruh pengurus DPD PG se-Kalbar hadir. Begitu juga pimpinan partai koalisi tingkat provinsi yakni PAN, PBR, PKS, dan Partai Hanura. Namun PPP tidak terlihat pada acara tersebut. (jul)

Morkes-Burhanuddin Pasangan Ideal PG

EQUATOR--Teka-teki siapa yang akan maju mengayuh perahu Partai Golkar ke Pilkada Kalbar 2012 terjawab sudah. H Morkes Effendy SPd MH, kader internal partai berlogo pohon beringin yang akhirnya dipilih DPP PG untuk bertarung memperebutkan kursi KB1. Wakil Ketua DPP PG Fadel Muhammad ditugasi ketua umum untuk menyerahkan surat keputusan penunjukan tersebut,
Mengapa PG memilih kader internal? Sebagai partai besar dengan struktur organisasi paling mapan di republik ini, tentu saja memiliki kader dan kaderisasi yang sudah mumpuni. Kendati pintu terbuka untuk figur di luar partai, namun akan menjadi gengsi jika memilih orang luar. Dan untuk calon wakil dapat dimaklumi secara politis adalah karena faktor popularitas, elektabilitas, dan tentu saja pendulang suara.
Sebelumnya memang terjadi semacam polemik, lantaran DPD PG tidak meloloskan Mayjen TNI Armyn Angkasa Alianyang ke DPP PG. Namun Morkes atau DPD PG tidak begitu peduli dengan protes kubu Armyn. Semua DPD, DPC, hingga PAC sudah sepakat tenaga dan pikiran hanya untuk menghadapi pilkada.
Dengan demikian, Morkes yang didukung oleh DPC sampai PAC se-Kalbar sudah dipastikan akan mempermudah konsolidasi. Hanya saja, militansi yang dibutuhkan dari semua anggota dan simpatisan agar Morkes bisa bersaing dengan lawan-lawannya. Mesin politik Partai Golkar juga gampang dijalankan jika bahan bakar dan pelumas lancar. Selebihnya, bagaimana Morkes dan pasangannya meyakinkan para konstituen untuk tidak ragu memilihnya.
H Morkes Effendy SPd MH sudah memilih pasangannya: Ir H Burhanuddin A Rasyid. Pilihan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar tentunya punya perhitungan lumayan cermat atas usulan DPD dan DPC. Pilihan DPP PG setidaknya memahami bahwa Morkes bukan orang baru di dunia politik dan birokrasi. Sempat memimpin Ketapang dua periode menjadi modal awalnya untuk terus bergelut menuju puncak eksekutif.
Bagaimana dengan Burhanuddin? Figur sentral pesisir utara Kalbar beberapa tahun lalu itu memang cukup spektakuler ketika meraih suara pemilihnya. Bahkan sampai sekarang masih memiliki pemilih fanatik. Pria kelahiran Tebas, 3 November 1952, itu sudah tidak asing lagi di masyarakat kawasan pantai utara meliputi Sambas, Singkawang, dan Mempawah.
Tidak berlebihan kalau akhirnya PG menentukan pilihan pada pasangan yang memiliki karisma di daerah pemilihan masing-masing. Terlebih, sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga memiliki mesin politik lumayan laju di di pesisir dan pedalaman, akan membantu pasangan tersebut melaju ke pilgub.
Tidak berlebihan jika hari ini publik menilai duet Morkes-Burhanuddin sebagai pasangan ideal. Bagaimanapun kuatnya partai, tentu figur sangat menentukan. Dukungan mesin partai adalah power untuk memenangkan suatu pertarungan. Hanya saja, yang menentukan adalah rakyat sebagai konstituen. *

Masyarakat Sambas Dukung Burhan-Morkes ke Pilgub 2012

Morkes Effendi, Burhanuddin A Rasyid
EQUATOR, SAMBAS--Adat Melayu memanjangkan silaturahmi, dibentangkan dengan saling berkunjung antara utara dan selatan. Dan ribuan warga pun menyambut kedatangan Sekjen Lembaga Adat Budaya Melayu Serantau (LAMS) Kalbar Dato' Sri H Morkes Effendi SPd MH di Sambas, Ahad (8/4).
Morkes yang diiringi tanjidor dan regu pencak silat disambut Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, untuk menuju kediamannya di mana ribuan warga sudah menanti.
“Selamat datang Sekjen LAMS Kalbar Dato' Sri H Morkes Effendi,” ucap Tajilli pembawa acara silaturahmi yang disambut gemuruh tepuk tangan yang hadir.
H Masud Sulaiman selaku ketua panitia mengungkapkan, silaturahmi yang dilaksanakan LAMS, MABM, dan masyarakat Kabupaten Sambas merupakan cerminan budaya Melayu yang harus ditiru.
“Kabupaten Sambas merupakan wadah Melayu Kalbar. Sudah saatnya Melayu Kabupaten Sambas turut ambil bagian menjadi yang terbaik di Kalbar, serta mampu memajukan daerah ini,” sambut Ketua DPRD Sambas itu.
Ini kunjungan balasan Morkes kepada Burhanuddin yang beberapa waktu lalu silaturahmi ke Ketapang. Burhanuddin A Rasyid dalam sambutannya mengungkapkan, MABM merupakan organisasi masyarakat dan bukan organisasi politik. Tetapi dalam politik, kata Burhan, MABM dipersilakan memberikan hak poltiknya.
“Kalau Golkar bisa mencalonkan gubernur, sedangkan MABM hanya mengusulkan saja. Jadi silakan MABM memberikan hak politiknya untuk kemajuan Kalbar. Saya selaku Ketua MABM Kabupaten Sambas dengan ini menyatakan akan maju dalam Pilgub Kalbar 2012,” seru Burhanuddin yang disambut ribuan warga dengan yel-yel “Hidup Burhanuddin!”
Morkes Effendi mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat Kabupaten Sambas yang tidak diduga begitu antusias. “Kami datang bukan sembarang datang. Kami datang untuk kemajuan Kalbar mendatang. Di hadapan masyarakat saya juga izin meminta Pak Burhanuddin maju bersama saya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar,” ujar Morkes bersemangat disambut tepuk riuh masyarakat.
Morkes mengajak semua bersatu dan harus bersatu padu untuk perubahan Kalbar. Sekali maju, katanya, pantang kita mundur ke belakang. “Saya berdialog soal pilgub dan akan meminang Pak Burhanuddin bukan baru sekarang. Dua tahun lalu sudah kami bicarakan di Pontianak,” ungkap Morkes.
Mengilas pertemuan dua tahun lalu, Pak Burhan akan saya ambil untuk mendampingi saya. “Dan sekarang saya akan meminta Pak Burhan menjadi wakil saya pada Pilgub Kalbar 2012,” seru Morkes disambut hangat dan tepuk tangan hadirin.
Di akhir acara silaturahmi, MABM Kabupaten Sambas diwakili H Darwis, dari Perguruan Kiber Kalbar diwakili H Rusli serta Pemuda Melayu diwakili Hanafi, menyampaikan pernyataan dukungan penuh kepada Ir H Burhanuddin A Rasyid maju sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur Kalbar.
“Kami menyatakan sepakat mendukung Pak Burhan, kami akan memberikan motivasi dan meyakinkan masyarakat memenangkan Burhanuddin,” tegas mereka membacakan rekomendasi dukungan kepada Burhanuddin. (edo)

Burhan Yakin Meraup Suara dari Pantai Kalbar

EQUATOR, PONTIANAK--Kendati masih sebatas lamar-melamar antara Morkes Effendi dengan Burhanuddin A Rasyid, namun masyarakat Kabupaten Sambas telah merestui mantan bupatinya maju ke Pilgub Kalbar 2012.
Burhanuddin optimis meraup dukungan suara di daerahnya dan menang dengan dukungan besar dari masyarakat kawasan pantai. “Saya sudah tahu benar hati masyarakat Sambas. Itu sudah saya buktikan saat pemilihan bupati 2006 lalu,” ungkap Burhanuddin, Ahad (8/4) lalu.
Sepertinya Bang De, begitu dia biasa disapa, yakin dirinya merupakan satu-satunya calon dari Sambas. “Saat pemilihan bupati dulu, saya pemecah rekor di Indonesia. Jumlah perolehan suara saya hampir 75 persen, yakni 74,48 persen. Insya Allah 80 persen suara Sambas ini mendukung saya,” kata mantan Bupati Sambas dua periode ini.
Kendati suara Sambas tidak cukup untuk memenangkan provinsi, Burhanuddin tidak khawatir. Berdasarkan hasil survei, perolehan suaranya menyebar di Bumi Khatulistiwa ini.
“Survei suara saya menyebar di Kalbar. Saya juga sudah banyak mendapat sinyal-sinyal dari masyarakat pantai. Terutama dari pantai Bengkayang, pantai Mempawah, Kubu Raya, dan Pontianak. Perlu diingat, orang Sambas menyebar se-Kalbar, di Kapuas Hulu saja ada 2.000 lebih. Kesetiaan kami sangat tinggi,” tegas dia.
Saat silaturahmi dengan Sekjen Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS) itu, Burhan juga dengan tegas menyatakan keinginannya untuk satu paket dengan Morkes Effendi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini.
“Saya berpasangan dengan Pak Morkes. Karena saya orang PAN, optimis bisa mendapat restu dari PAN. Tapi kami dengan Pak Morkes ibarat orang masih tunangan. Tukar cincin dan mudah-mudahan bisa ke jenjang pernikahan. Artinya kita tunggu keputusan partai. Mudah-mudahan partai setuju kami berpasangan,” harap Burhan.
Bagaimana dengan partai koalisi yakni PPP, PAN, PKS, PBR, dan Partai Hanura yang sudah dilobi Partai Golkar? Dia mengatakan, sebagai kader PAN dan di dalam koalisi tersebut ada partainya, maka sudah menjadi kewajibannya untuk ikut melobi dengan harapan bisa menyatukan kekuatan besar menuju KB 1.
“Siapa pun sekarang, beberapa kandidat memang sedang melakukan pendekatan dengan partai koalisi. Termasuk saya juga melobi, terutama PAN yang masuk dalam koalisi itu, mudah-mudahan teman-teman koalisi bisa bersatu mendukung kami. Untuk PAN dan PPP di daerah-daerah juga sudah saya dekati,” ungkap Burhan.
Tanggapan partai koalisi, sambungnya, masih normatif karena tidak berani mendahului DPP. “Kita tunggu saja keputusan masing-masing DPP nanti ke mana,” tambah Burhan
Isu yang menyebutkan pasangannya itu sakit dan bukan orang Melayu juga dibantah Burhan di hadapan ribuan masyarakat Sambas yang memenuhi kediamannya, tempat acara berlangsung.
“Kita juga ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa Morkes tokoh Melayu. Ada informasi yang menyesatkan bahwa Pak Morkes itu sakit, lumpuh, tidak bisa bergerak, dan macam-macam. Itu isu yang tidak benar,” tegasnya. (jul)

Morkes Pastikan Gandeng Burhanuddin

Morkes Effendi, Burhanuddin A Rasyid

Pontianak–Morkes Effendi telah memantapkan hati memilih berpasangan dengan Burhanuddin A Rasyid dalam perhelatan Pilgub Kalbar 2012. Keduanya sama-sama sudah menyatakannya di berbagai kesempatan.
“Arahnya sudah pasti ke sana. Bahkan orang awam pun sebagian sudah mengopinikan begitu. Tetapi kembali lagi, ini kan domainnya partai. Jadi kita tidak bisa mengkomplain seratus persen,” ungkap Morkes kepada Equator, Sabtu (7/4).
Morkes menegaskan itu saat pengembalian formulir pendaftaran ke DPW PPP bersama dengan Burhanuddin A Rasyid. Menurutnya, Burhanuddin itu orangnya berkualitas dan mantan Bupati Sambas dua periode. Selain itu juga Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas. Sementara Morkes juga sebagai Ketua MABM Kabupaten Ketapang dan mantan Bupati Ketapang dua periode.
“Kami ini kan mantan-mantan bupati, pasti ada persamaan persepsi. Bupati kurang lebih gubernur. Gubernur di tingkat provinsi dan bupati di tingkat kabupaten. Saya pikir kita sama-sama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Morkes.
Menghormati mekanisme partai, Morkes optimis mendapatkan dukungan PAN maupun PPP. Memang harus mengikuti mekanisme dan otoritas partai yang bersangkutan. Sejauh ini lobi politik sudah dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari partai yang melakukan koalisi.
“Politik memang proses lobi. Orang Amerika saja bermusuhan dengan Alqaida tetap ada lobi. Baik secara terang-terangan maupun rahasia,” papar Morkes yang sudah mendaftar di tiga partai termasuk Golkar.
Cagub yang mengusung visi Bangkit Melawan ini memaparkan ada tiga yang harus dilawan. Pertama, kemiskinan yang harus dilawan. Karena kemiskinan mendekatkan orang dengan kekufuran. Kedua, kebodohan. Kalau orang Kalbar dibodohi pasti sering mendapatkan ketidakadilan. Ketiga, korupsi. Korupsi harus dilawan kalau tidak maka akan terpuruk.
“Dari tiga itu bisa mengangkat kejayaan dan kesejahteraan masyarakat di Kalbar. Oleh karena itu kita harus melawan ketiga itu. Sesuai dengan visi saya, Bangkit Melawan,” tegas Morkes yang juga Sekjen LAMS ini.
Burhanuddin juga memastikan akan berpasangan dengan Morkes. Salah satunya dengan mengadakan acara silaturahmi bersama Morkes Effendi dengan 1.500 masyarakat Sambas pada hari ini.
“Ini untuk menyatukan persepsi, sekaligus menjawab isu-isu yang berkembang selama ini. Besok, (Minggu, 8/4, red) kita mengadakan silaturahmi Datok Morkes Effendi sebagai Sekjen LAMS bersama pengurus MABM dan masyarakat Sambas. Kami ini ibaratnya sudah bertunangan, tinggal direstui oleh orang tua,” ungkap Burhanuddin.
Menurutnya, selama ini mesin politik terkuat dan tidak terkalahkan adalah Partai Golkar. Semoga langkah ini jalannya lancar. Sekarang hanya meyakinkan DPP saja. “Saya yakin Golkar sangat memegang kadernya. Insya Allah secepatnya akan dilakukan deklarasi supaya rakyat tidak bertanya lagi,” tegas Burhanuddin. (kie)

Minggu, 19 Februari 2012

Jus Jeruk Citrus Van Sambas dan Air Sappang

Bupati Sambas menginginkan produk lokal Kabupaten Sambas harus mampu bersaing dengan produk daerah lain. Ini ditegaskan Ir H Burhanuddin A Rasyid saat bertemu langsung dengan kelompok tani, gapoktan, pelaku pertanian, tokoh masyarakat dan agama Kecamatan Tebas, di desa Segedong, Selasa (10/3).

Bupati meresmikan minuman kemasan khas Sambas, yaitu Jus Jeruk Citrus Van Sambas, dan Air Sappang. Selain itu, Burhanuddin juga meresmikan pengoperasian koperasi petani dan warung serba ada yang dikelola kelompok tani Desa Segedong.

Burhanuddin mengungkapkan kekagumannya saat meninjau stand pameran hasil produk tersebut. Diantaranya produk makanan kemasan, minuman dan hasil pertanian. Kata dia hanya diperlukan sedikit penyempurnaan kemasan produk dan sertifikasi. “Saya sangat bangga dengan masyarakat saya, apa yang dipamerkan distand tadi merupakan bukti jika kita mau kita bisa. Saya sangat apresiasi dengan usaha masyarakat tersebut,” ujar bupati saat didaulat memberikan sambutan.

Karenanya, Burhanuddin mengungkapkan sengaja mengajak kepala dinas maupun kepala badan mengikuti kegiatan peresmian tersebut. Ini katanya agar dinas badan jeli menempatkan posisi mereka agar bisa memajukan produk sendiri. “Saya selaku Bupati menginginkan produk kita dikenal seluruh masyarakat kita, bahkan kita targetkan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar,” tegasnya.

Hanya saja untuk memasyarakatkan itu, Bupati menyampaikan beberapa kiat. Salah satunya terangnya adalah masalah harga. Harganya harus kompetitif atau bersaing, jangan terlalu murah, tapi bagaimana ini dapat terjangkau dan memasyarakat. Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tebas. Diungkapkannya, ini sebagai salah satu langkah persiapan menghadapi pembukaan border yang akan segera diresmikan. Bupati meminta kecamatan lain juga mempersiapkan produk lokalnya. “Ini kita harapkan menjadi motivator bagi masyarakat kecamatan lain,” harapnya. (Media Burhanuddin Center)

Belajar Dari Kearifan Lokal

Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid mengatakan lestarikan cerita rakyat dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satuny adalah dengan melalui kegitan lomba cerita rakyat. Pelestarian cerita rakyat sangat penting karena dapat membangkitkan rasa cinta anak terhadap budaya lokal. 

Dijelaskan olehnya, cerita budaya lokal semakin tersingkir dengan banyaknya cerita anak dari luar negeri. Sebagian besar banyak anak suka dengan cerita dari luar negeri dibandingakan cerita budaya lokal.  Sebenar cerita budaya lokal sangat mendidik seperti cerita Pak Saloy atau Batu Balah. "Dengan memahami isi dari kearifan lokal, saya yakin akan terbentuk sebuah karakter anak yang baik," terangnya.

Melalui bercerita anak dapat melestarikan budaya daerah. Dia juga berharap kepada anak-anak agar membawakan cerita dengan experesi sungguh-sungguh dari cerita yang di persembahkan.” Agar cerita yang di lakonkan agar dapat dipahami pesan dan makna dari cerita tersebut,” jelasnya. (Media Burhanuddin Center)


Kita Bisa Jika Mau Berusaha

Ir H Burhanuddin A Rasyid dipercaya memimpin Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas. Bupati Sambas ini dipercaya memimpin lembaga puak melayu untuk masa bhakti 2010 hingga 2015.

Burhanuddin resmi memimpin MABM Bumi Terigas usai dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Prof DR Chairil Effendi di Balairung Sari Rumah Dinas Jabatan Bupati Sambas, Sabtu (25/9) dengan Surat Keputusan Nomor 16/SK/MABMKB/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang susunan dan personalia Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas Masa Bhakti 2010-2015.

Pelantikan dan pengukuhan itu disaksikan beberapa pengurus serta petinggi MABM Kalbar. Beberapa pejabat pemda turut duduk dalam kepengurusan, diantaranya dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH, Drs H Tufitriandi MM dipercaya mengisi jabatan di Dewan Penasehat. Ketua DPRD H Mas’ud Sulaiman juga kebagian porsi di Dewan Penasehat sebagai anggota. Sedangkan selaku ketua harian yakni H Darwis Mochtar.

Acara pengukuhan dibalut dengan hiburan berbagai kesenian dan budaya melayu, diantaranya musik tanjidor, taharan, bepapas, dan beberapa tarian kesenian melayu lainnya. Jamuan makan siang pun digelar secara saprahan, yakni jamuan makan ala masyarakat melayu. Tidak sampai disitu, Violinist terkenal sekaligus artist ibu kota Hendri Lamiri yang pernah tergabung dalam grup musik arwana band turut menghadiri pengukuhan. Hendri dan Ian Mahmud, vokalis arwana band menyuguhkan hiburan yang membuat decak kagum undangan yang menghadiri acara itu. Alunan lembut biola hendri dan suara vokal khas Ian Mahmud menambah indahnya lagu cak uncang dan cik cik periok yang mereka suguhkan bagi undangan.

Dalam sambutannya, Burhanuddin mengatakan akan segera menyusun rencana program kerja lima tahun kedepan. Ada beberapa hal terang dia yang menjadi prioritasnya. “Langkah pertama yang akan kami tempuh adalah membentuk kepengurusan hingga di tingkat desa,” ujar dia. 

Upaya ini terang Burhanuddin sebagai langkah mengakarkan MABM dihati masyarakat Kabupaten Sambas.
Orang nomor satu Bumi Terigas ini menambahkan, Kaum dan generasi muda melayu harus semangat dalam segala hal. Lemah, loyo dan kurang cekatan lanjutnya bukan merupakan sikap dan prilaku masyarakat melayu. “Kita bisa jika mau berusaha,” tegas dia.  

Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Effendi juga menegaskan beberapa hal berkaitan dengan melayu Kalbar.  Dijelaskan dia, Melayu Kabupaten Sambas memiliki beban historis yang besar. Salah satunya mengenai penelitian tentang awal bahasa melayu. “Memang asal usul bahasa Indonesia dipercaya empat ratus tahun yang lalu dikembangkan dari bahasa melayu di Sumatera, tetapi berbicara asal usul bahasa melayu itu sendiri jauh sejak dua ribu tahun yang lalu adalah dari Sambas ini,” ujar Profesor yang merupakan Rektor Untan ini.

Salah satu maksud dia dijelaskannya agar melayu sambas bangga dan mau menjaga kelestarian seni budaya yang dimiliki. Bahkan lanjutnya keindahan yang dimiliki seni budaya melayu tidak hanya pada keindahan luar, tetapi memiliki keindahan dalam. “Saya yakin, untuk menyatukan dan mengembalikan marwah bangsa Indonesia salah satunya dapat ditempuh dengan pendekatan budaya,” tutur dia. Chairil berpesan agar MABM Kab Sambas dapat memajukan marwah melayu dikancah nasional dan internasional.(Media Burhanuddin Center)

Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman

Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman. Salah satu motto lembaga Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) itu kini dipertanyakan. Hal tersebut dikemukakan Ketua MABM Kab Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid pada saat halal bihalal dan rakerda MABM di Balairung Sari, Senin (19/9). 

Kegiatan yang dihadiri Bupati Sambas, Ketua MUI Kab Sambas dan beberapa pengurus MABM Kab Sambas tersebut dijadikan Burhanuddin tempat menyampaikan kekhawatiran dia akan keberlangsungan dan keberadaan adat budaya melayu kedepannya.

Kekhawatiran Bupati Sambas 2001-2011 itu dikarenakan dia merasa adat budaya melayu sekarang ini terasa kendur. Kab Sambas lanjut dia sebagai daerah mayoritas melayu dirasa sudah banyak adat dan budaya yang sudah terlupakan, tidak mencerminkan kemelayuan yang bersendikan syara dan kitabullah. “Hal ini bukan sebagai bentuk rasa kesukuan yang berlebihan, tetapi sudah menjadi tanggung jawab sesepuh budaya, puak-puak melayu jika nanti ada orang melayu meninggalkan adat dan budaya dikarenakan tidak adanya perhatian kita sekarang ini. Harus kita yang memulai dan memberikan perhatian,” tegas Burhanuddin.

Sekarang ini, menurut Ketua MABM dan DDII Kabupaten Sambas ini, persoalan yang dihadapi melayu sangat kompleks, terutama erat kaitannya dengan pembangunan generasi mudanya. Kata dia, banyak seni adat dan budaya melayu yang sudah terpinggirkan dan tergantikan oleh modernisasi teknologi dan pengaruh budaya luar. “Contohnya cara berpakaian pengantin melayu kita sudah banyak sekarang ini yang meniru budaya luar, adat istiadat yang muda terhadap yang tua, seni budaya yang sudah banyak ditinggalkan kaum muda bahkan munkin tidak dikenal sama sekali, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.(Media Burhanuddin Center)

Menuju KB 1 A

Desakan agar Ir.H. Burhanuddin, A. Rasyid tampil sebagai pimpinan baru bagi masyarakat Kalimantan Barat kian menguat. Dukungan itu terus mengalir dari sejumlah kalangan masyarakat, baik itu politisi, tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama, mahasiswa, OKP, dan lain sebagainya. Aspirasi murni dari masyarakat ini disampaikan secara langsung ketika Burhanuddin menghadiri sejumlah acara sosial kemasyarakatan yang digelar oleh masyarakat, di sejumlah wilayah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.

Menyikapi dukungan yang terus mengalir tersebut, Burhanuddin telah membulatkan tekad untuk maju di pelaksanaan Pilkada Gubernur Kalimantan Barat, yang beberapa bulan kedepan akan di gelar. Mantan bupati Sambas yang memperoleh julukan ‘Bapak Pembangunan Daerah Perbatasan’ dari masyarakat ini memiliki komitmen untuk Membangun Kalimantan Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat Dalam Bingkai Keberagaman dan Kebersamaan.  Dengan mengusung motto besar ‘Bersatu Kita Bisa’, Burhanuddin yakin mampu menjalankan amanat dari masyarakat Kalimantan Barat. (Media Burhanuddin Center)



Acara Beroperasinya Border Aruk-Biawak Indonesia-Malaysia tanggal 1 Januari 2011

Burhanuddin A. Rasyid sampaikan laporan diacara Pembukaan KBS IMB




Burhanuddin di wawancarai wartawan


Minggu, 12 Februari 2012

Bupati Sambas Ir H Burhanuddin AR didampingi Rafail Walagitan Ecting Konjen Indonesia di Kuching Malaysia meninjau CIQS Malaysia yang lebih siap
Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin AR saat memaparkan LNG pada acara pengukuhan pengurus MABM Kabupaten Sambas

KIBER Duta Dayung Kijang Berantai Foto Bersama Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid dan Muspida Kab.Sambas dan Perwakilan PERMASIS Jakarta

Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin mendapatkan Rekok Muri Jeruk Tebas

Sabtu, 11 Februari 2012

Buka Daerah Terisolir


GALING--Kedatangan Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid pada kunjungan kerjanya ke Desa Sagu Kecamatan Galing Selasa kemarin, 26 Oktober 2010 disambut antusias,hal ini tidak disia-siakan warga untuk  berdialog langsung dengan pemimpinnya.  Banyaknya warga yang ingin bertanya di sambut baik oleh Bupati yang pada kunkernya kali ini didampingi Wakil Bupati Sambas dr H Juliarti Djuhardi Alwi MPH .

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya selain meninjau pembangunan Desa Sagu, orang nomor satu di Kabupaten Sambas ini membuka kesempatan warga untuk bertanya jawab dan memberi masukan demi pembangunan Sambas. Pada  sambutannya Bupati mengatakan pelebaran drainase di desa Sagu salah satunya untuk kemajuan perekonomian desa. “Jika nanti border dibuka, masyarakat Sambas tidak terkecuali di Kecamatan Galing harus membuka peluang ini dengan baik sebab akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat”. ujarnya

Bupati yang telah menjabat dua periode ini juga mengatakan kota Galing harus bersih dan penataannya bagus terutama di sekitar pasar, salah satunya dengan membuat parit. “ Pasar yang bersih akan berdampak positif sebab nantinya banyak yang akan belanja di sini, tentu saja hal ini akan membuat pergerakan ekonomi di Galing meningkat”. Paparnya.

Bupati juga berharap anak-anak mengutamakan pendidikan demi kemajuan Kabupaten Sambas. “ Anak-anak di Galing harus sekolah  sampai tingkat tinggi agar nantinya dapat membangun kota Sambas, maju tidaknya Sambas tidak hanya ditangan bapak-bapak saja tetapi juga ibu-ibu, maka mari kita bersama-sama membangun kota Sambas” ajaknya dihadapan Camat Galing, ibu-ibu PKK desa, Kepala Kampung, pemuka agama dan masyarakat Galing.

Pada sesi tanya jawab warga  Desa Sagu sangat antusias bertanya pada Bupati Sambas. Salah satunya dari tenaga pendidik yang mempunyai masukan agar kedepannya Dinas Pendidikan mewajibkan siswa yang mendaftar sekolah dasar (SD) memiliki  akte kelahiran sebab ini sangat penting untuk ijazah kelulusan yang harus sesuai dengan akte.  “ Selain itu kami memiliki permasalahan di tenaga pengajar, dimana setengah dari tenaga pengajar di sini masih honor, kami mohon tenaga pengajar di tambah  dan pemerataan prasarana pendidikan selain itu jalan yang rusak juga berdampak pada kehadiran siswa” ungkapnya.

Wakil Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH, dalam kesempatannya menjawab pertanyaan dari tenaga pengajar dan mengatakan ada dua point yang akan disampaikankan. Yang pertama bahwa masyarakat sudah paham dengan program pemerintah dan kedua masyarakat sudah tahu akan pentingnya sekolah. Dari hal ini  ada saling keterkaitan, bahwa setiap anak wajib memiliki akte kelahiran. Ini sangat penting ,anak yang tidak memiliki akte kelahiran kedepannya akan menghambat kemajuannya.   “Mulai saat ini setiap orangtua harus membuatkan akte kelahiran anaknya, mumpung saat ini masih gratis sebab tidak lama lagi pembuatan akte akan dikenai tarif yang tinggi” ujarnya.

Wabup juga mengatakan akan segera menindaklanjuti saran ini dengan membuat surat edaran ke Dinas Pendidikan mengenai penyertaan akte bagi siswa yang akan masuk sekolah . Sedang pada keluhan tenaga pengajar ia mengatakan Pemda tidak akan lepas perhatian terhadap guru “ Pada prinsipnya kami paham akan kondisi tenaga pengajar di sini, kami  akan menyiapkan tenaga pengajar untuk kemajuan pendidikan di kab Sambas” papar dokter ramah lulusan Universitas Brawijaya Malang ini. (Media Burhanuddin Center)