Minggu, 19 Februari 2012

Jus Jeruk Citrus Van Sambas dan Air Sappang

Bupati Sambas menginginkan produk lokal Kabupaten Sambas harus mampu bersaing dengan produk daerah lain. Ini ditegaskan Ir H Burhanuddin A Rasyid saat bertemu langsung dengan kelompok tani, gapoktan, pelaku pertanian, tokoh masyarakat dan agama Kecamatan Tebas, di desa Segedong, Selasa (10/3).

Bupati meresmikan minuman kemasan khas Sambas, yaitu Jus Jeruk Citrus Van Sambas, dan Air Sappang. Selain itu, Burhanuddin juga meresmikan pengoperasian koperasi petani dan warung serba ada yang dikelola kelompok tani Desa Segedong.

Burhanuddin mengungkapkan kekagumannya saat meninjau stand pameran hasil produk tersebut. Diantaranya produk makanan kemasan, minuman dan hasil pertanian. Kata dia hanya diperlukan sedikit penyempurnaan kemasan produk dan sertifikasi. “Saya sangat bangga dengan masyarakat saya, apa yang dipamerkan distand tadi merupakan bukti jika kita mau kita bisa. Saya sangat apresiasi dengan usaha masyarakat tersebut,” ujar bupati saat didaulat memberikan sambutan.

Karenanya, Burhanuddin mengungkapkan sengaja mengajak kepala dinas maupun kepala badan mengikuti kegiatan peresmian tersebut. Ini katanya agar dinas badan jeli menempatkan posisi mereka agar bisa memajukan produk sendiri. “Saya selaku Bupati menginginkan produk kita dikenal seluruh masyarakat kita, bahkan kita targetkan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar,” tegasnya.

Hanya saja untuk memasyarakatkan itu, Bupati menyampaikan beberapa kiat. Salah satunya terangnya adalah masalah harga. Harganya harus kompetitif atau bersaing, jangan terlalu murah, tapi bagaimana ini dapat terjangkau dan memasyarakat. Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tebas. Diungkapkannya, ini sebagai salah satu langkah persiapan menghadapi pembukaan border yang akan segera diresmikan. Bupati meminta kecamatan lain juga mempersiapkan produk lokalnya. “Ini kita harapkan menjadi motivator bagi masyarakat kecamatan lain,” harapnya. (Media Burhanuddin Center)

Belajar Dari Kearifan Lokal

Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid mengatakan lestarikan cerita rakyat dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satuny adalah dengan melalui kegitan lomba cerita rakyat. Pelestarian cerita rakyat sangat penting karena dapat membangkitkan rasa cinta anak terhadap budaya lokal. 

Dijelaskan olehnya, cerita budaya lokal semakin tersingkir dengan banyaknya cerita anak dari luar negeri. Sebagian besar banyak anak suka dengan cerita dari luar negeri dibandingakan cerita budaya lokal.  Sebenar cerita budaya lokal sangat mendidik seperti cerita Pak Saloy atau Batu Balah. "Dengan memahami isi dari kearifan lokal, saya yakin akan terbentuk sebuah karakter anak yang baik," terangnya.

Melalui bercerita anak dapat melestarikan budaya daerah. Dia juga berharap kepada anak-anak agar membawakan cerita dengan experesi sungguh-sungguh dari cerita yang di persembahkan.” Agar cerita yang di lakonkan agar dapat dipahami pesan dan makna dari cerita tersebut,” jelasnya. (Media Burhanuddin Center)


Kita Bisa Jika Mau Berusaha

Ir H Burhanuddin A Rasyid dipercaya memimpin Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas. Bupati Sambas ini dipercaya memimpin lembaga puak melayu untuk masa bhakti 2010 hingga 2015.

Burhanuddin resmi memimpin MABM Bumi Terigas usai dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Prof DR Chairil Effendi di Balairung Sari Rumah Dinas Jabatan Bupati Sambas, Sabtu (25/9) dengan Surat Keputusan Nomor 16/SK/MABMKB/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 tentang susunan dan personalia Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sambas Masa Bhakti 2010-2015.

Pelantikan dan pengukuhan itu disaksikan beberapa pengurus serta petinggi MABM Kalbar. Beberapa pejabat pemda turut duduk dalam kepengurusan, diantaranya dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH, Drs H Tufitriandi MM dipercaya mengisi jabatan di Dewan Penasehat. Ketua DPRD H Mas’ud Sulaiman juga kebagian porsi di Dewan Penasehat sebagai anggota. Sedangkan selaku ketua harian yakni H Darwis Mochtar.

Acara pengukuhan dibalut dengan hiburan berbagai kesenian dan budaya melayu, diantaranya musik tanjidor, taharan, bepapas, dan beberapa tarian kesenian melayu lainnya. Jamuan makan siang pun digelar secara saprahan, yakni jamuan makan ala masyarakat melayu. Tidak sampai disitu, Violinist terkenal sekaligus artist ibu kota Hendri Lamiri yang pernah tergabung dalam grup musik arwana band turut menghadiri pengukuhan. Hendri dan Ian Mahmud, vokalis arwana band menyuguhkan hiburan yang membuat decak kagum undangan yang menghadiri acara itu. Alunan lembut biola hendri dan suara vokal khas Ian Mahmud menambah indahnya lagu cak uncang dan cik cik periok yang mereka suguhkan bagi undangan.

Dalam sambutannya, Burhanuddin mengatakan akan segera menyusun rencana program kerja lima tahun kedepan. Ada beberapa hal terang dia yang menjadi prioritasnya. “Langkah pertama yang akan kami tempuh adalah membentuk kepengurusan hingga di tingkat desa,” ujar dia. 

Upaya ini terang Burhanuddin sebagai langkah mengakarkan MABM dihati masyarakat Kabupaten Sambas.
Orang nomor satu Bumi Terigas ini menambahkan, Kaum dan generasi muda melayu harus semangat dalam segala hal. Lemah, loyo dan kurang cekatan lanjutnya bukan merupakan sikap dan prilaku masyarakat melayu. “Kita bisa jika mau berusaha,” tegas dia.  

Ketua Umum DPP MABM Kalbar, Chairil Effendi juga menegaskan beberapa hal berkaitan dengan melayu Kalbar.  Dijelaskan dia, Melayu Kabupaten Sambas memiliki beban historis yang besar. Salah satunya mengenai penelitian tentang awal bahasa melayu. “Memang asal usul bahasa Indonesia dipercaya empat ratus tahun yang lalu dikembangkan dari bahasa melayu di Sumatera, tetapi berbicara asal usul bahasa melayu itu sendiri jauh sejak dua ribu tahun yang lalu adalah dari Sambas ini,” ujar Profesor yang merupakan Rektor Untan ini.

Salah satu maksud dia dijelaskannya agar melayu sambas bangga dan mau menjaga kelestarian seni budaya yang dimiliki. Bahkan lanjutnya keindahan yang dimiliki seni budaya melayu tidak hanya pada keindahan luar, tetapi memiliki keindahan dalam. “Saya yakin, untuk menyatukan dan mengembalikan marwah bangsa Indonesia salah satunya dapat ditempuh dengan pendekatan budaya,” tutur dia. Chairil berpesan agar MABM Kab Sambas dapat memajukan marwah melayu dikancah nasional dan internasional.(Media Burhanuddin Center)

Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman

Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman. Salah satu motto lembaga Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) itu kini dipertanyakan. Hal tersebut dikemukakan Ketua MABM Kab Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid pada saat halal bihalal dan rakerda MABM di Balairung Sari, Senin (19/9). 

Kegiatan yang dihadiri Bupati Sambas, Ketua MUI Kab Sambas dan beberapa pengurus MABM Kab Sambas tersebut dijadikan Burhanuddin tempat menyampaikan kekhawatiran dia akan keberlangsungan dan keberadaan adat budaya melayu kedepannya.

Kekhawatiran Bupati Sambas 2001-2011 itu dikarenakan dia merasa adat budaya melayu sekarang ini terasa kendur. Kab Sambas lanjut dia sebagai daerah mayoritas melayu dirasa sudah banyak adat dan budaya yang sudah terlupakan, tidak mencerminkan kemelayuan yang bersendikan syara dan kitabullah. “Hal ini bukan sebagai bentuk rasa kesukuan yang berlebihan, tetapi sudah menjadi tanggung jawab sesepuh budaya, puak-puak melayu jika nanti ada orang melayu meninggalkan adat dan budaya dikarenakan tidak adanya perhatian kita sekarang ini. Harus kita yang memulai dan memberikan perhatian,” tegas Burhanuddin.

Sekarang ini, menurut Ketua MABM dan DDII Kabupaten Sambas ini, persoalan yang dihadapi melayu sangat kompleks, terutama erat kaitannya dengan pembangunan generasi mudanya. Kata dia, banyak seni adat dan budaya melayu yang sudah terpinggirkan dan tergantikan oleh modernisasi teknologi dan pengaruh budaya luar. “Contohnya cara berpakaian pengantin melayu kita sudah banyak sekarang ini yang meniru budaya luar, adat istiadat yang muda terhadap yang tua, seni budaya yang sudah banyak ditinggalkan kaum muda bahkan munkin tidak dikenal sama sekali, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.(Media Burhanuddin Center)

Menuju KB 1 A

Desakan agar Ir.H. Burhanuddin, A. Rasyid tampil sebagai pimpinan baru bagi masyarakat Kalimantan Barat kian menguat. Dukungan itu terus mengalir dari sejumlah kalangan masyarakat, baik itu politisi, tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama, mahasiswa, OKP, dan lain sebagainya. Aspirasi murni dari masyarakat ini disampaikan secara langsung ketika Burhanuddin menghadiri sejumlah acara sosial kemasyarakatan yang digelar oleh masyarakat, di sejumlah wilayah kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.

Menyikapi dukungan yang terus mengalir tersebut, Burhanuddin telah membulatkan tekad untuk maju di pelaksanaan Pilkada Gubernur Kalimantan Barat, yang beberapa bulan kedepan akan di gelar. Mantan bupati Sambas yang memperoleh julukan ‘Bapak Pembangunan Daerah Perbatasan’ dari masyarakat ini memiliki komitmen untuk Membangun Kalimantan Barat yang Maju, Mandiri dan Bermartabat Dalam Bingkai Keberagaman dan Kebersamaan.  Dengan mengusung motto besar ‘Bersatu Kita Bisa’, Burhanuddin yakin mampu menjalankan amanat dari masyarakat Kalimantan Barat. (Media Burhanuddin Center)



Acara Beroperasinya Border Aruk-Biawak Indonesia-Malaysia tanggal 1 Januari 2011

Burhanuddin A. Rasyid sampaikan laporan diacara Pembukaan KBS IMB




Burhanuddin di wawancarai wartawan


Minggu, 12 Februari 2012

Bupati Sambas Ir H Burhanuddin AR didampingi Rafail Walagitan Ecting Konjen Indonesia di Kuching Malaysia meninjau CIQS Malaysia yang lebih siap
Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin AR saat memaparkan LNG pada acara pengukuhan pengurus MABM Kabupaten Sambas

KIBER Duta Dayung Kijang Berantai Foto Bersama Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid dan Muspida Kab.Sambas dan Perwakilan PERMASIS Jakarta

Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin mendapatkan Rekok Muri Jeruk Tebas

Sabtu, 11 Februari 2012

Buka Daerah Terisolir


GALING--Kedatangan Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid pada kunjungan kerjanya ke Desa Sagu Kecamatan Galing Selasa kemarin, 26 Oktober 2010 disambut antusias,hal ini tidak disia-siakan warga untuk  berdialog langsung dengan pemimpinnya.  Banyaknya warga yang ingin bertanya di sambut baik oleh Bupati yang pada kunkernya kali ini didampingi Wakil Bupati Sambas dr H Juliarti Djuhardi Alwi MPH .

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya selain meninjau pembangunan Desa Sagu, orang nomor satu di Kabupaten Sambas ini membuka kesempatan warga untuk bertanya jawab dan memberi masukan demi pembangunan Sambas. Pada  sambutannya Bupati mengatakan pelebaran drainase di desa Sagu salah satunya untuk kemajuan perekonomian desa. “Jika nanti border dibuka, masyarakat Sambas tidak terkecuali di Kecamatan Galing harus membuka peluang ini dengan baik sebab akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat”. ujarnya

Bupati yang telah menjabat dua periode ini juga mengatakan kota Galing harus bersih dan penataannya bagus terutama di sekitar pasar, salah satunya dengan membuat parit. “ Pasar yang bersih akan berdampak positif sebab nantinya banyak yang akan belanja di sini, tentu saja hal ini akan membuat pergerakan ekonomi di Galing meningkat”. Paparnya.

Bupati juga berharap anak-anak mengutamakan pendidikan demi kemajuan Kabupaten Sambas. “ Anak-anak di Galing harus sekolah  sampai tingkat tinggi agar nantinya dapat membangun kota Sambas, maju tidaknya Sambas tidak hanya ditangan bapak-bapak saja tetapi juga ibu-ibu, maka mari kita bersama-sama membangun kota Sambas” ajaknya dihadapan Camat Galing, ibu-ibu PKK desa, Kepala Kampung, pemuka agama dan masyarakat Galing.

Pada sesi tanya jawab warga  Desa Sagu sangat antusias bertanya pada Bupati Sambas. Salah satunya dari tenaga pendidik yang mempunyai masukan agar kedepannya Dinas Pendidikan mewajibkan siswa yang mendaftar sekolah dasar (SD) memiliki  akte kelahiran sebab ini sangat penting untuk ijazah kelulusan yang harus sesuai dengan akte.  “ Selain itu kami memiliki permasalahan di tenaga pengajar, dimana setengah dari tenaga pengajar di sini masih honor, kami mohon tenaga pengajar di tambah  dan pemerataan prasarana pendidikan selain itu jalan yang rusak juga berdampak pada kehadiran siswa” ungkapnya.

Wakil Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH, dalam kesempatannya menjawab pertanyaan dari tenaga pengajar dan mengatakan ada dua point yang akan disampaikankan. Yang pertama bahwa masyarakat sudah paham dengan program pemerintah dan kedua masyarakat sudah tahu akan pentingnya sekolah. Dari hal ini  ada saling keterkaitan, bahwa setiap anak wajib memiliki akte kelahiran. Ini sangat penting ,anak yang tidak memiliki akte kelahiran kedepannya akan menghambat kemajuannya.   “Mulai saat ini setiap orangtua harus membuatkan akte kelahiran anaknya, mumpung saat ini masih gratis sebab tidak lama lagi pembuatan akte akan dikenai tarif yang tinggi” ujarnya.

Wabup juga mengatakan akan segera menindaklanjuti saran ini dengan membuat surat edaran ke Dinas Pendidikan mengenai penyertaan akte bagi siswa yang akan masuk sekolah . Sedang pada keluhan tenaga pengajar ia mengatakan Pemda tidak akan lepas perhatian terhadap guru “ Pada prinsipnya kami paham akan kondisi tenaga pengajar di sini, kami  akan menyiapkan tenaga pengajar untuk kemajuan pendidikan di kab Sambas” papar dokter ramah lulusan Universitas Brawijaya Malang ini. (Media Burhanuddin Center)

Jumat, 10 Februari 2012

Harmonisasi Budaya


JAWAI--Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A. Rasyid bersama masyarakat membaur menghadiri puncak perayaan Imlek tahun 2011 yang diadakan etnis tionghoa di lingkungan pasar Matangsuri, Jum’at pagi (18/2). Acara yang diisi dengan atraksi barongsai, beberapa  naga yang meliuk-liuk serta 59 tatung membuktikan membaurnya tiga etnis yang ada di Kecamatan Jawai Selatan. 

Cuaca yang terik tidak membuat masyarakat sekitar beranjak dari lokasi atraksi yang diadakan etnis tionghoa dua pekan setelah perayaan Imlek. Bupati Sambas mengatakan selama empat tahun berturut-turut kegiatan ini diselenggarakan selalu berjalan lancar dan sukses. “ Harapan saya kedepannya perayaan Cap Go Meh dapat berjalan lebih baik lagi, kesuksesan serta kelancaran kegiatan ini tak lepas dari partisipasi dan toleransi lapisan seluruh masyarakat, baik itu dari etnis tionghoa melayu maupun etnis dayak” ujarnya dihadapan Wakil Bupati Sambas, Camat Jawai Selatan, Camat Jawai, Anggota DPRD, sesepuh dari Jawai Selatan dan seluruh masyarakat yang menghadiri acara Cap Go Meh.

Diharapkan kerukunan antar umat beragama dan saling hormat-menghormati ini terus dipertahankan dan terbina agar tercipta suasana negara yang aman, damai dan tentram. “ Saya ucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat yang hadir sehingga acara ini berjalan dengan aman dan lancar, tak lupa saya ucapkan juga terima kasih pada Kepolisian dan TNI yang turut serta menjaga keamanan acara ini sehingga berjalan dengan sukses” ujarnya saat membuka secara resmi Cap Go Meh 2562. (Media Burhanuddin Center)

Stretegi Peningkatan PAD


Pemerintah Kabupaten Sambas memiliki peluang peningkatan Pendapatan Asli Daerah berlipat ganda. Hal ini sesuai kajian dua Advisor Ir H Burhanuddin A Rasyid, Prof Dr Nawawi Lubis dan Prof Dr Iyan atau yang akrab disapa Mr Zek saat mempresentasikan laporan pendahuluan kajian peningkatan PAD Kab Sambas di Aula Bappeda Sambas, Selasa (23/6) lalu.

 Pertemuan itu dipimpin langsung Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, didampingi Kepala Bappeda Sambas. Para undangan terdiri dari unsur pejabat Eselon II dan III termasuk para Camat Sekabupaten Sambas.  Dalam presentasinya, Prof Dr Nawawi mengupas tuntas hasil kajiannya beberapa bulan terakhir mengenai Potensi Bumi Terigas ini. Diantaranya potensi ekonomi hingga potensi lokasi Kabupaten Sambas.

 Peneliti sekaligus salah satu dosen Universitas Sumatera Utara ini memaparkan peluang daerah ini guna peningkatan PAD. Ditegaskannya, kondisi Kabupaten Sambas yang banyak terhubung sungai menjadi salah satu peluang bagus. ”Hanya saja memang hal ini masih belum menjadi perhatian kita,” ujar dia.

Di Eropa, sungai menjadi daya tarik tersendiri. Jelas Nawawi, jika mampu dioptimalkan, sungai pasti bisa menjadi jalur transportasi layaknya di Eropa. ”Dengan potensi alamnya saja, Kabupaten Sambas ini membuat saya terheran-heran dan kagum. Betapa besarnya peluang PAD yang dapat diperoleh,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu dilakukan dialog guna mendapatkan masukan dan saran mengenai data atau kajian yang dipaparkan Prof Dr Nawawi. Skenario dan upaya pengembangan yang diusung kedua profesor itu diantaranya memaksimalkan peran investasi dan pinjaman menggunakan dan kemampuan akumulasi modal. Alternatif lain lanjut dia dengan pengembangan kawasan implementasi rencana pembangunan. ”Kawasan Kota Kabupaten sebagai kota bersejarah secara tradisional dengan nilai lokal, kawasan pelabuhan merbau digunakan untuk pengembangan perekonomian rakyat berbasis marine industri dan kawasan pinggiran sungai yang secara tradisional adalah jalur transportasi mengembangkan perekonomian rakyat berbasis industri sungai,” papar dia.

Dalam kajiannya itu, profesor juga memetakan beberapa indikator masalah dan ancaman terhadap kabupaten. Menurutnya, pengembangan perbatasan terutama aruk dan paloh menjadi salah satu jawaban penting mengenai peningkatan PAD. ”Memang akhirnya kita memerlukan investor sebagai bagian dari mewujudkan ini. Tinggal kita lagi menyisiati bagaimana membuat regulasi agar pemasukan bagi Pemda lebih optimal. Dan harus ditunjang pembangunan infrastruktur daerah,”
ingatnya. Minimal lanjut Nawawi bagaimana invest yang kecil tapi hasil maksimal. Agar jangan sampai pemda malah merugi, karena disebutkannya banyak pemerintahan yang kurang mengerti perbedaan modal dan keuntungan yang sebenarnya. (Media Burhanuddin Center)

Bupati Sambas Tamu Pertama Border Biawak


Sambas –Kerajaan Malaysia memberikan penghormatan bagi Bupati Sambas Ir H Burhanuddin A Rasyid, sebagai penandatangan buku tamu pertama memasuki Border Biawak, Malaysia. Acara tersebut sekaligus menandai beroperasinya Border Aruk-Biawak, yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian kedua negara.

“Penandatanganan perdana ini sebagai penghargaan dari Kerajaan Malaysia atas kerjasama pengoperasian Border Aruk-Biawak pada acara majelis beroperasinya kedua border tersebut,” kata Zulkifli SP, Kabag Humas, PDE dan Sandi Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas kepada Equator, Jumat (7/1) kemarin.

Zulkifli menjelaskan, Bupati Sambas memiliki hubungan baik dengan beberapa pejabat di Kerajaan Malaysia. Selama kepemimpinannya, Burhanuddin tidak henti-hentinya melakukan lobi dan komunikasi langsung dengan pihak Kerajaan Malaysia, termasuk pemerintah pusat. Selain itu, dukungan masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu terwujudnya beroperasinya pintu batas antarnegara tersebut. “Inilah salah satu dampak yang mempercepat proses beroperasinya Border Aruk-Biawak,” tegas Zulkifli.

Dibukanya pintu lintas batas antar negara tentu menguntungkan kedua negara, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, Pos Lintas Batas (PLB) berperan penting mengurangi kasus trafficking maupun perdagangan ilegal yang dapat merugikan kedua negara. “Justru dibukanya border ini akan mempermudah arus lintasan barang dan manusia. Inilah yang kita harapkan, mampu menekan tindakan ilegal, karena kita sudah memiliki pintu lintas batas yang resmi,” imbau Zulkifli.

Atas nama Pemkab Sambas, Zulkifli mengimbau masyarakat Kabupaten Sambas yang akan bepergian ke luar negeri melalui PLB Aruk-Biawak menggunakan paspor. Jangan sampai ingatnya, masih ada warga yang menggunakan jalan lintas tidak resmi dan berbahaya, karena lintasan antar negara merupakan lintasan internasional. Jika terjadi masalah akan berdampak buruk terhadap pemerintah Indonesia, khususnya Kabupaten Sambas. “Ini yang harus kita jaga bersama. Bila perlu kita saling mengawasi dan saling menjaga keamanan di wilayah perbatasan,” ajaknya. (edo/Harian Equator: Sabtu, 8 Januari 2011)