Senin, 28 Mei 2012

Datangkan Ahli, Morkes Siap Kampanye


Sumber Foto : pontianakpost.com

"Agar Kalbar tidak dianggap oposisi di Parlemen, dibutuhkan pemimpin di luar oposisi di parlemen"
SuaraKalbar.com - Guna mempertajam visi dan misinya, Morkes Effendi dan Burhanuddin A Rasyid, gelar agenda Focus Group Discussion (FGD) “Expert Meeting” dengan mengundang para ahli.
 
Dalam acara yang terselenggara atas kerjasama dengan Yayasan Harkat Bangsa (YHB) Indonesia hadir Dr. Jaleswari Pramodhawardani (Peniliti LIPI),  Philips J Vermonte (Peneliti CSIS), Professor Syarif Ibrahim Alqadrie M.Si (Dosen Universitas Tanjung Pura), Dr. Marcus Lukman, S.H., M.H (Dosen Universitas Tanjung Pura), Prof. Edy Suratman (Dosen Universitas Tanjung Pura), Drs. Gusti Suryansyah Amiruddin, M.Si (Budayawan), H Zulfadli (Anggota DPR-RI), dan DR Leo Sutrisno.
 
Dalam agenda tersebut, Morkes mengatakan bila tujuan dari FGD dengan mendatangkan para ahli merupakan rangkaian akhir dari FGD yang pernah dilakukian partai Golkar di 14 Kota/Kabupaten di Kalbar. “Setelah mendengar apa yang diingkan rakyat, kami ingin meminta saran pada para ahli untuk merumuskan prioritas dan model kebijakan yang tepat bagi Kalbar,” urainya.
 
Selain itu, Morkes juga menegaskan bila dirinya secara mental sangat siap untuk maju sebagai Gubernur Kalbar. “Secara fisik, mental dan organisasi pemenangan kami sudah siap menghadapi Pilgub mendatang,”
 
Sementara itu, Direktur YHB Indonesia mengatakan, Indra J Piliang, FGD ini adalah metode partisipatif, sekaligus juga menunjukkan bahwa masalah Kalbar memerlukan kehadiran expert dari dalam dan luar Kalbar.
 
Lebih lanjut ia menegaskan bila  visi misi yang akan diusung Pak Morkes dan Pak Burhan nantinya, merupakan susunan dari ide, gagasan, suara masyarakat, penelitian, pengamatan, serta pendapat para ahli yang kesemuanya merupakan panduan kerja yang akan dilakukan keduanya bila terpilih.
 
Indra yang juga merupakan pengurus DPP Golkar menambahkan untuk menyelesaikan problem-problem di Kalbar tidak cukup hanya dengan visi misi tetapi perlu didukung dengan kekuatan parlemen.
 
Dikatakannya, perlu hubungan baik dan posisi tawar yang kuat antara Kalbar dengan Pemerintah Pusat sehingga Kalbar bisa lebih maju. “Agar Kalbar tidak dianggap oposisi di Parlemen, dibutuhkan pemimpin di luar oposisi di parlemen,” terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar