EQUATOR, PONTIANAK--Partai Golkar memilih kader internalnya, H Morkes Effendi SPd MH untuk maju ke Pilkada Kalbar 2012 berpasangan dengan Ir H Burhanuddin A Rasyid dari Partai Amanat Nasional (PAN).
“Golkar telah menentukan sikap untuk pemilihan kepala daerah di
Kalbar. Ini berdasarkan keputusan rapat Tim Pilkada Pusat tanggal 28
April lalu yang membahas pemilihan dan penetapan calon kepala daerah
Provinsi Kalbar, yang dipimpin langsung Pak Ketum,” ungkap Wakil Ketua
Umum DPP PG Ir Fadel Muhammad
saat menggelar konferensi pers didampingi Morkes-Burhan dan jajaran
pengurus DPP serta DPD PG Kalbar di Gedung Jamrud, tadi malam (29/4).
Dalam SK Nomor: R-357/GOLKAR/IV/2012 tertanggal 28 April 2012 yang ditandatangani Ketum dan Sekjen DPP itu, selain menetapkan dan mengesahkan Morkes Effendi sebagai Calon Gubernur Kalbar, DPP PG juga menetapkan kader Wasekjen Bapillu DPP PAN Ir H Burhanuddin A Rasyid sebagai Calon Wakil Gubernur Kalbar.
Kedatangan Fadel ke Kalbar sekaligus menutup acara rangkaian fungsionaris di seluruh kabupaten/kota yang hari ini berakhir di Kota Pontianak. “Malam ini kita akan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, pimpinan dewan partai tingkat DPD I maupun DPD II PG dalam rangka menjelaskan keputusan DPP PG,” kata Fadel.
Partai Golkar, lanjutnya, mengharapkan ada koalisi dari partai-partai lain. Karena Golkar adalah partai terbuka, yang ingin dalam pemilukada itu banyak partai lain bergabung. “Untuk proses berikutnya, yang disebutkan dengan koalisi akan kita laksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang akan kita laksanakan,” jelas Fadel.
Dia mengungkapkan, untuk menentukan pilihan pasangan Morkes-Burhan diakunya memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang. “Kita melaksanakan beberapa survei dan minta pandangan dari tokoh masyarakat. Juga melihat kinerja kedua tokoh ini pada masa lalu. Kinerja mereka memiliki track record yang bagus. Kita siap memenangkan pilkada dengan berbagai strategi yang sudah kita siapkan,” tegas Fadel.
Apa keinginan Partai Golkar dalam mendorong kedua tokoh ini maju? Dirinya mengungkapkan, Golkar menghendaki tiga hal. Pertama, meminta kepada pasangan ini agar ke depan Kalbar dikembangkan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan adalah pemahaman agar supaya masyarakat bawah berkesempatan untuk menaikkan pendapatan mereka dengan program yang dimiliki DPP.
Kedua, kata Fadel, kedua tokoh ini melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini diharapkan membuat masyarakat semakin hari semakin maju. Karena ini adalah hal yang sangat dibutuhkan masyarakat Kalbar.
“Ketiga, kita minta kepada tokoh ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalbar yang tertinggal. Contohnya banyak jalan yang berlubang, air bersih, dan sebagainya. Kita akan membuat konsep-konsep yang bagus agar mereka bisa melaksanakan. Duit dari APBN kita dorong, kita yang memegang badan anggaran. Dan swasta tetap kita bawa ke sini,” janjinya.
Fadel mengatakan perlu membangun koalisi besar bersama PG, seperti pengalamannya baik sebagai calon gubernur, dan saat mengatur beberapa gubernur di beberapa daerah. Dibutuhkan koalisi untuk memperkuat PG ke depan. “Prosesnya bisa seminggu, bisa dua minggu, bisa sebulan. Kita terbuka bagi partai parlemen maupun nonparlemen, silakan bergabung dengan kita,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan wacana one by one yang sudah digemakan dalam Pilkada Kalbar ini? Bagi Golkar, kata Fadel, tidak ada masalah satu lawan satu atau satu lawan lima. Tokoh yang punya potensi dan penilaian masyarakat bagus, silakan calonkan diri.
“Partai-partai silakan menampungnya, tidak pernah dipikirkan Golkar satu lawan-satu. Cornelis juga bagus punya kinerja yang baik memimpin daerah ini. Dan kami juga akan bekerja dengan baik, jadi tidak ada rencana satu lawan satu. Siapa yang rakyat anggap baik, silakan maju,” pungkas Fadel.
Pada acara penyampaian keputusan DPP itu, seluruh pengurus DPD PG se-Kalbar hadir. Begitu juga pimpinan partai koalisi tingkat provinsi yakni PAN, PBR, PKS, dan Partai Hanura. Namun PPP tidak terlihat pada acara tersebut. (jul)
Dalam SK Nomor: R-357/GOLKAR/IV/2012 tertanggal 28 April 2012 yang ditandatangani Ketum dan Sekjen DPP itu, selain menetapkan dan mengesahkan Morkes Effendi sebagai Calon Gubernur Kalbar, DPP PG juga menetapkan kader Wasekjen Bapillu DPP PAN Ir H Burhanuddin A Rasyid sebagai Calon Wakil Gubernur Kalbar.
Kedatangan Fadel ke Kalbar sekaligus menutup acara rangkaian fungsionaris di seluruh kabupaten/kota yang hari ini berakhir di Kota Pontianak. “Malam ini kita akan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, pimpinan dewan partai tingkat DPD I maupun DPD II PG dalam rangka menjelaskan keputusan DPP PG,” kata Fadel.
Partai Golkar, lanjutnya, mengharapkan ada koalisi dari partai-partai lain. Karena Golkar adalah partai terbuka, yang ingin dalam pemilukada itu banyak partai lain bergabung. “Untuk proses berikutnya, yang disebutkan dengan koalisi akan kita laksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang akan kita laksanakan,” jelas Fadel.
Dia mengungkapkan, untuk menentukan pilihan pasangan Morkes-Burhan diakunya memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang. “Kita melaksanakan beberapa survei dan minta pandangan dari tokoh masyarakat. Juga melihat kinerja kedua tokoh ini pada masa lalu. Kinerja mereka memiliki track record yang bagus. Kita siap memenangkan pilkada dengan berbagai strategi yang sudah kita siapkan,” tegas Fadel.
Apa keinginan Partai Golkar dalam mendorong kedua tokoh ini maju? Dirinya mengungkapkan, Golkar menghendaki tiga hal. Pertama, meminta kepada pasangan ini agar ke depan Kalbar dikembangkan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan adalah pemahaman agar supaya masyarakat bawah berkesempatan untuk menaikkan pendapatan mereka dengan program yang dimiliki DPP.
Kedua, kata Fadel, kedua tokoh ini melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini diharapkan membuat masyarakat semakin hari semakin maju. Karena ini adalah hal yang sangat dibutuhkan masyarakat Kalbar.
“Ketiga, kita minta kepada tokoh ini untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Kalbar yang tertinggal. Contohnya banyak jalan yang berlubang, air bersih, dan sebagainya. Kita akan membuat konsep-konsep yang bagus agar mereka bisa melaksanakan. Duit dari APBN kita dorong, kita yang memegang badan anggaran. Dan swasta tetap kita bawa ke sini,” janjinya.
Fadel mengatakan perlu membangun koalisi besar bersama PG, seperti pengalamannya baik sebagai calon gubernur, dan saat mengatur beberapa gubernur di beberapa daerah. Dibutuhkan koalisi untuk memperkuat PG ke depan. “Prosesnya bisa seminggu, bisa dua minggu, bisa sebulan. Kita terbuka bagi partai parlemen maupun nonparlemen, silakan bergabung dengan kita,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan wacana one by one yang sudah digemakan dalam Pilkada Kalbar ini? Bagi Golkar, kata Fadel, tidak ada masalah satu lawan satu atau satu lawan lima. Tokoh yang punya potensi dan penilaian masyarakat bagus, silakan calonkan diri.
“Partai-partai silakan menampungnya, tidak pernah dipikirkan Golkar satu lawan-satu. Cornelis juga bagus punya kinerja yang baik memimpin daerah ini. Dan kami juga akan bekerja dengan baik, jadi tidak ada rencana satu lawan satu. Siapa yang rakyat anggap baik, silakan maju,” pungkas Fadel.
Pada acara penyampaian keputusan DPP itu, seluruh pengurus DPD PG se-Kalbar hadir. Begitu juga pimpinan partai koalisi tingkat provinsi yakni PAN, PBR, PKS, dan Partai Hanura. Namun PPP tidak terlihat pada acara tersebut. (jul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar