Burhanuddin optimis meraup dukungan suara di daerahnya dan menang
dengan dukungan besar dari masyarakat kawasan pantai. “Saya sudah tahu
benar hati masyarakat Sambas. Itu sudah saya buktikan saat pemilihan
bupati 2006 lalu,” ungkap Burhanuddin, Ahad (8/4) lalu.
Sepertinya Bang De, begitu dia biasa disapa, yakin dirinya merupakan satu-satunya calon dari Sambas. “Saat pemilihan bupati dulu, saya pemecah rekor di Indonesia. Jumlah perolehan suara saya hampir 75 persen, yakni 74,48 persen. Insya Allah 80 persen suara Sambas ini mendukung saya,” kata mantan Bupati Sambas dua periode ini.
Kendati suara Sambas tidak cukup untuk memenangkan provinsi, Burhanuddin tidak khawatir. Berdasarkan hasil survei, perolehan suaranya menyebar di Bumi Khatulistiwa ini.
“Survei suara saya menyebar di Kalbar. Saya juga sudah banyak mendapat sinyal-sinyal dari masyarakat pantai. Terutama dari pantai Bengkayang, pantai Mempawah, Kubu Raya, dan Pontianak. Perlu diingat, orang Sambas menyebar se-Kalbar, di Kapuas Hulu saja ada 2.000 lebih. Kesetiaan kami sangat tinggi,” tegas dia.
Saat silaturahmi dengan Sekjen Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS) itu, Burhan juga dengan tegas menyatakan keinginannya untuk satu paket dengan Morkes Effendi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini.
“Saya berpasangan dengan Pak Morkes. Karena saya orang PAN, optimis bisa mendapat restu dari PAN. Tapi kami dengan Pak Morkes ibarat orang masih tunangan. Tukar cincin dan mudah-mudahan bisa ke jenjang pernikahan. Artinya kita tunggu keputusan partai. Mudah-mudahan partai setuju kami berpasangan,” harap Burhan.
Bagaimana dengan partai koalisi yakni PPP, PAN, PKS, PBR, dan Partai Hanura yang sudah dilobi Partai Golkar? Dia mengatakan, sebagai kader PAN dan di dalam koalisi tersebut ada partainya, maka sudah menjadi kewajibannya untuk ikut melobi dengan harapan bisa menyatukan kekuatan besar menuju KB 1.
“Siapa pun sekarang, beberapa kandidat memang sedang melakukan pendekatan dengan partai koalisi. Termasuk saya juga melobi, terutama PAN yang masuk dalam koalisi itu, mudah-mudahan teman-teman koalisi bisa bersatu mendukung kami. Untuk PAN dan PPP di daerah-daerah juga sudah saya dekati,” ungkap Burhan.
Tanggapan partai koalisi, sambungnya, masih normatif karena tidak berani mendahului DPP. “Kita tunggu saja keputusan masing-masing DPP nanti ke mana,” tambah Burhan
Isu yang menyebutkan pasangannya itu sakit dan bukan orang Melayu juga dibantah Burhan di hadapan ribuan masyarakat Sambas yang memenuhi kediamannya, tempat acara berlangsung.
“Kita juga ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa Morkes tokoh Melayu. Ada informasi yang menyesatkan bahwa Pak Morkes itu sakit, lumpuh, tidak bisa bergerak, dan macam-macam. Itu isu yang tidak benar,” tegasnya. (jul)
Sepertinya Bang De, begitu dia biasa disapa, yakin dirinya merupakan satu-satunya calon dari Sambas. “Saat pemilihan bupati dulu, saya pemecah rekor di Indonesia. Jumlah perolehan suara saya hampir 75 persen, yakni 74,48 persen. Insya Allah 80 persen suara Sambas ini mendukung saya,” kata mantan Bupati Sambas dua periode ini.
Kendati suara Sambas tidak cukup untuk memenangkan provinsi, Burhanuddin tidak khawatir. Berdasarkan hasil survei, perolehan suaranya menyebar di Bumi Khatulistiwa ini.
“Survei suara saya menyebar di Kalbar. Saya juga sudah banyak mendapat sinyal-sinyal dari masyarakat pantai. Terutama dari pantai Bengkayang, pantai Mempawah, Kubu Raya, dan Pontianak. Perlu diingat, orang Sambas menyebar se-Kalbar, di Kapuas Hulu saja ada 2.000 lebih. Kesetiaan kami sangat tinggi,” tegas dia.
Saat silaturahmi dengan Sekjen Lembaga Adat Melayu Serantau (LAMS) itu, Burhan juga dengan tegas menyatakan keinginannya untuk satu paket dengan Morkes Effendi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini.
“Saya berpasangan dengan Pak Morkes. Karena saya orang PAN, optimis bisa mendapat restu dari PAN. Tapi kami dengan Pak Morkes ibarat orang masih tunangan. Tukar cincin dan mudah-mudahan bisa ke jenjang pernikahan. Artinya kita tunggu keputusan partai. Mudah-mudahan partai setuju kami berpasangan,” harap Burhan.
Bagaimana dengan partai koalisi yakni PPP, PAN, PKS, PBR, dan Partai Hanura yang sudah dilobi Partai Golkar? Dia mengatakan, sebagai kader PAN dan di dalam koalisi tersebut ada partainya, maka sudah menjadi kewajibannya untuk ikut melobi dengan harapan bisa menyatukan kekuatan besar menuju KB 1.
“Siapa pun sekarang, beberapa kandidat memang sedang melakukan pendekatan dengan partai koalisi. Termasuk saya juga melobi, terutama PAN yang masuk dalam koalisi itu, mudah-mudahan teman-teman koalisi bisa bersatu mendukung kami. Untuk PAN dan PPP di daerah-daerah juga sudah saya dekati,” ungkap Burhan.
Tanggapan partai koalisi, sambungnya, masih normatif karena tidak berani mendahului DPP. “Kita tunggu saja keputusan masing-masing DPP nanti ke mana,” tambah Burhan
Isu yang menyebutkan pasangannya itu sakit dan bukan orang Melayu juga dibantah Burhan di hadapan ribuan masyarakat Sambas yang memenuhi kediamannya, tempat acara berlangsung.
“Kita juga ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa Morkes tokoh Melayu. Ada informasi yang menyesatkan bahwa Pak Morkes itu sakit, lumpuh, tidak bisa bergerak, dan macam-macam. Itu isu yang tidak benar,” tegasnya. (jul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar